UPDATE

LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

Profesor Harvard Ungkap Fenomena Aneh Objek Antarbintang 3I/ATLAS, Curiga Mata-Mata

BANDA ACEH – Astronom Harvard Avi Loeb menemukan hal tak biasa dari objek antarbintang 3I/ATLAS. Objek itu disebut melakukan percepatan non-gravitasi, yang membuat terdorong hingga menuju wilayah orbit Jupiter.Loeb diketahui memang salah satu pendukung teori 3I/ATLAS merupakan wahana antariksa alien. Dia menjelaskan objek itu bisa menggunakan ‘perangkat teknologi’ untuk melewati radius Bukit Jupiter, dikutip dari Futurism, Selasa (25/11/2025).

Sebagai informasi, posisi itu merupakan batas Jupiter untuk menjaga objek tetap dalam orbitnya tanpa dicuri Matahari.

Sementara di Bumi, titik Lagrange L1 dan L2 yang dekat dengan batas radius planet Bumi menjadi tempat untuk satelit dan objek buatan manusia.

Berita Lainnya:
Ray Rangkuti Kecam Pernyataan Tito Karnavian soal Bantuan Malaysia Tak Seberapa: Memalukan dan Angkuh!

Dorongan itu membuat jarak dengan Jupiter skeitar 53 juta mil pada 16 Maret. Sementara dengan radius bukit planet itu berjarak 160 ribu mil.

“Percepatan non-gravitasi menghasilkan koreksi arah kecil dengan besaran yang diperlukan membawa jarak minimum 3I/ATLAS dari Jupiter ke nilai radius Bukit Jupiter. Kalau tidak 3I/ATLAS akan meleset dari tepi bukit,” jelas Loeb.

Lebih lanjut dia menegaskan tingkat percepatannya telah diatur dengan tepat. Ini terjadi karena adanya bantuan pendorong, ungkap Loeb.

Berita Lainnya:
KPK Bongkar 'Duet' Yaqut dan Bos Maktour Fuad Masyhur: Raup Untung dari Tabrak Aturan Kuota Haji

Namun NASA tak setuju dengan teori tersebut. Administrator Amit Kshatriya mengatakan banyak bukti pengunjung misterius merupakan komet dari es dan debu.

Futurism menuliskan percepatan non-gravitasi yang terjadi karena radiasi Matahari telah memanaskan objek. Pada akhirnya membuat kehilangan banyak massa dan mengalami percepatan.

Namun Loeb mengatakan ilmuwan sebaiknya tidak terburu-buru mengambil kesimpulan kemungkinan 3I/ATLAS adalah komet alami. Karena saat menemukan adanya ‘satelit teknologi’ di orbit bukan Bumi jadi pukulan bagi mereka.

Reaksi

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.