BANDA ACEH – Profil Joko Widodo mendadak menjadi sorotan publik setelah namanya dikonfirmasi sebagai Ketua Satgas Bencana BRIN.Nama ini sempat membuat masyarakat salah paham karena dianggap merujuk pada Presiden RI sebelumnya.
Namun, Joko Widodo yang dimaksud adalah seorang peneliti senior di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang memiliki rekam jejak panjang dalam riset kebencanaan, geospasial, hingga teknologi radar.
Penunjukan Joko Widodo sebagai Ketua Task Force Penanggulangan Bencana BRIN memperkuat peran lembaga riset dalam mendukung keputusan berbasis data, terutama dalam situasi darurat bencana alam.
Profil Lengkap Joko Widodo
Karier Ilmiah dan Keahlian di BRIN
Berdasarkan data Google Scholar dan laman resmi BRIN, Joko Widodo merupakan ilmuwan yang fokus pada bidang penginderaan jauh, radar aperture sintetis (SAR), geosains, lingkungan, dan teknologi informasi.
Saat ini ia bertugas di Pusat Riset Geoinformatika BRIN dengan bidang ilmu yang mencakup:
- Synthetic aperture radar
- Geografi dan geospasial
- Analisis lingkungan
- Penilaian dampak bencana
Keahliannya pada interferometric synthetic aperture radar (InSAR) menjadikan risetnya relevan dalam pemetaan wilayah bencana, mitigasi risiko, hingga evaluasi kerusakan lingkungan.
Penghargaan dan Kiprah di Dunia Riset
Pada 28 April 2025, Joko Widodo menerima penghargaan sebagai Best Leader dalam peringatan empat tahun berdirinya BRIN.
Penghargaan tersebut diberikan kepada sosok-sosok yang dinilai berkontribusi besar dalam memimpin dan mendorong riset strategis nasional.
Selain itu, ia juga tercatat sebagai bagian dari SDM berkinerja tinggi dalam kategori peneliti dan manajemen riset.
Riwayat Pendidikan Joko Widodo
Perjalanan akademik Joko Widodo dimulai dari Universitas Gadjah Mada (UGM), tempat ia menempuh pendidikan sarjana dengan fokus geografi sejak tahun 1993 hingga 1999.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia (UI) pada jurusan Ilmu Lingkungan pada 2009–2011.
Puncaknya, ia berhasil menyelesaikan pendidikan doktoral (S3) di Chiba University, Jepang, dengan bidang studi Computer Science and Information Processing, memperkuat keahlian teknisnya dalam pemrosesan data satelit dan pengolahan informasi ruang.
Peran Sebagai Ketua Satgas Bencana BRIN
Sebagai Ketua Satgas Bencana, Joko Widodo memimpin serangkaian respons cepat BRIN terhadap bencana yang terjadi di Sumatera. Tindakannya meliputi:
- Aktivasi unit reaksi cepat
- Pemetaan wilayah terdampak menggunakan radar satelit Sentinel-1
- Penyediaan akses air minum layak
- Pengiriman tenaga medis, drone survei, dan bantuan psikososial
- Kolaborasi dengan TNI AU untuk suplai air minum jalur udara
Menurut Joko Widodo, pemetaan satelit sangat penting karena dapat menembus awan dan hujan sehingga memungkinkan identifikasi banjir secara real-time.
Ia menegaskan bahwa strategi satgas akan fokus pada intervensi cepat, berbasis data, dan tepat sasaran, bukan sekadar memperbanyak tim tanpa arah prioritas.
Pendekatan Teknologi dalam Penanggulangan Bencana
Dalam beberapa penjelasannya, Joko Widodo menyampaikan bahwa pemantauan berbasis teknologi seperti citra radar memungkinkan tim mengetahui:
- Daerah terdampak
- Tinggi genangan
- Titik lokasi kritis yang belum terjangkau bantuan
Selain itu, penggunaan drone membantu tim memetakan area longsor dan banjir yang akses daratnya tertutup.
Ia juga menegaskan bahwa dukungan psikolog, relawan kesehatan lingkungan, dan tenaga medis merupakan langkah penting dalam fase tanggap darurat.
Itulah profil Joko Widodo, ilmuwan jebolan UGM yang kini menjabat sebagai Ketua Satgas Bencana BRIN.
Dengan latar belakang akademik kuat, keahlian di bidang geospasial, dan pengalaman riset internasional, ia kini menjadi sosok penting di balik sistem penanganan bencana berbasis teknologi di Indonesia.
Banyak pihak berharap langkah dan inovasi yang ia pimpin dapat mempercepat respon bencana sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan nasional di masa mendatang.






























































































