Sabtu, 25/05/2024 - 19:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Menteri Bahrain Dipecat karena Tolak Berjabat Tangan dengan Dubes Israel

Menteri Bahrain dipecat setelah menolak berjabat tangan dengan duta besar Israel

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

MANAMAH – Seorang menteri Bahrain telah dipecat setelah menolak berjabat tangan dengan duta besar Israel. Namun tindakan ini justru memicu kemarahan dan solidaritas di seluruh dunia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dilansir dari The New Arab, Ahad (24/7/2022), Sheikha Mai binti Mohammed Al Khalifa yang sekarang merupakan mantan Presiden Otoritas Bahrain untuk Kebudayaan dan Purbakala, diberhentikan oleh Raja Hamad bin Isa Al Khalifa. Pemecatannya setelah menolak berjabat tangan dengan utusan Tel Aviv untuk Manama, Eitan Na’eh, selama  pemakaman bulan lalu, menurut laporan.

Peristiwa itu terjadi pada 16 Juni di kediaman duta besar AS untuk Bahrain, yang sedang mengadakan pemakaman ayahnya.  Ketika diperkenalkan satu sama lain, Sheikha Mai menolak untuk berjabat tangan dengan Na’eh, keluar dari tempat itu dan meminta kedutaan AS untuk tidak mempublikasikan foto kehadirannya.

Berita Lainnya:
Helikopter Ebrahim Raisi Diduga Berasal dari Perang Dingin

Setelah berita pemecatannya muncul, beberapa pejabat dan pengguna media sosial berduyun-duyun untuk memberi selamat kepada Sheikha Mai atas tindakannya. Publik berterima kasih padanya atas prestasinya dalam pelestarian budaya Bahrain.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Dari hati saya, terima kasih banyak untuk setiap pesan yang saya terima, hanya cinta yang melindungi dan menguatkan kami,” tulis Sheikha Mai dalam pesan singkat di Twitter.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dia dilaporkan dipecat saat berkunjung ke Balkan dan Albania dan digantikan pada 21 Juli oleh Sheikh Khalifa bin Ahmed Al Khalifa sebagai kepala otoritas. Padahal Sheikha Mai, yang juga Ketua Dewan Pusat Regional Arab untuk Warisan Dunia, telah bekerja di bidang media dan budaya selama lebih dari dua dekade.

Berita Lainnya:
Rusia Hancurkan 17 Drone yang Diluncurkan dari Ukraina

Dijuluki Kesepakatan Abraham, Bahrain, bersama dengan Uni Emirat Arab dan Maroko menormalkan hubungan dengan Israel pada tahun 2020 dalam sebuah langkah yang sangat kontroversial.  Perjanjian tersebut dikritik secara luas oleh negara-negara Arab lainnya dan dibanting oleh warga Palestina yang mengatakan kesepakatan tersebut merugikan tujuan mereka.

ADVERTISEMENTS

Akhir bulan lalu, Bahrain menjadi tuan rumah bagi pejabat Arab, Israel dan AS untuk pembicaraan bersama, yang pertama sejak KTT Negev awal tahun ini. Negara-negara yang hadir sepakat untuk membentuk kelompok kerja dengan Israel tentang kontra-terorisme, energi, pendidikan, pariwisata, kesehatan, serta ketahanan pangan dan air.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi