Jumat, 03/05/2024 - 20:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Rakyat Tunisia berikan suara dalam referendum konstitusi baru

ADVERTISEMENTS

TUNIS — Rakyat Tunisia mulai hari Senin (25/7/2022) memberikan suara dalam referendum mengenai konstitusi baru yang diajukan oleh Presiden Kais Saied.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 6 pagi waktu setempat dan menurut Otoritas Tinggi Independen untuk Pemilihan, lebih dari 9 juta orang terwp-signup.php untuk ambil bagian,

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Sementara itu, Saied menuding partai-partai –tanpa menyebut nama– menciptakan krisis untuk melencengkan masyarakat dari persoalan riil di negara ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Berjibaku di Tengah Reruntuhan Gaza untuk Mencari Jenazah 
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dalam sebuah pernyataan, saat menuju tempat pemungutan suara di ibukota Tunis, Saied berjanji untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak tersebut dan membawa mereka ke pengadilan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Dia juga meminta rakyat Tunisia untuk memberikan suara pada konstitusi dan tidak meninggalkan Tunisia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Kita akan bersama-sama memulai sejarah baru berdasarkan tanggung jawab pejabat di depan rakyat yang memilihnya,” kata Saied.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Sejak 25 Juli 2021, Tunisia telah mengalami krisis politik yang parah, ketika Saied memecat pemerintah dan membekukan parlemen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Houthi Akui Serang Kapal Tanker Inggris dan Tembak Jatuh Drone AS


Pasukan Tunisia menganggap tindakan ini sebagai “kudeta terhadap konstitusi,” tetapi yang lain melihatnya sebagai “koreksi arah revolusi 2011,” yang menggulingkan Presiden Zine El Abidine Ben Ali.


Saied, yang memulai masa jabatan presiden lima tahun pada 2019, menganggap tindakannya perlu untuk “menyelamatkan negara dari bahaya yang segera terjadi.”


 


 

sumber :

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi