Rabu, 08/05/2024 - 23:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Peta Politik Baru Setelah Penetapan Presiden Terpilih, Elite Parpol Diminta Tetap Jaga Iklim Demokrasi

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH  – Pengamat Politik dari Citra Institute Efriza meminta seluruh elite Politik dan elemen masyarakat agar tidak membuat kegaduhan dan tetap menjaga kondusifitas pasca penetapan Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Menurutnya, elite politik yang kalah perlu mencontoh sikap ksatria Prabowo dalam menghadapi apapun hasil dari sebuah kandidasi politik. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sehingga, para elite politik dan kelompok masyarakat tidak perlu mendorong para simpatisannya turun ke jalan dan menghormati keputusan terbaik Mahkamah Konstitusi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Mereka harusnya tidak melakukan pressure atau tekanan-tekanan ataupun melakukan psywar maupun mereka melakukan sebuah upaya penggiringan opini negatif dan hal-hal negatif yang menekan KPU, Bawaslu atau MK,” ujar Efriza, Jum’at (26/4).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Efriza juga menuturkan, mengatakan jika kubu pendukung 01 dan 03 konsisten dengan etika yang mereka permasalahkan di sidang, maka seharusnya mereka bisa menjaga etika demokrasi dengan menghormati putusan MK.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Karena kalau kita berbicara apa yang dilakukan atau yang dimintakan oleh mereka dari 01 dan 03 itu berbicara tentang etika, etika demokrasi. Mereka malah tidak beretika dalam berdemokrasi dan mereka juga mengabaikan suaranya rakyat dan ini artinya mereka adalah orang-orang yang haus kekuasaan dengan berbagai cara mereka gunakan,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Sidang Perdana Sengketa Pileg di MK, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Garuda

Lebih lanjut Efriza menyampaikan yang dibutuhkan saat ini adalah kedewasaan politik dan sikap kenegarawanan capres-cawapres dan para elite politik yang dapat dijadikan teladan bagi masyarakat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sebaiknya kata Efriza putusan MK adalah final dan mengikat sehingga tidak perlu lagi ada aksi anggap saja sebagai masa tenang.

“Demokrasi itu harus siap kalah dan siap menang, tidak boleh mereka mengeluarkan opini-opini terus tanpa menghargai, di pemilihan umum saja dan masa tenang, begitu juga di dalam sebuah upaya dalam proses pencari keadilan melalui pemilihan umum dan itu harusnya mereka pahami bukan mereka malah berusaha membuat kegaduhan,” ucapnya.

Dikatakan Efriza sebaiknya para capres-cawapres dan para ketua umum partai politik membuat statement siap menerima hasil keputusan MK agar suasana menjadi sejuk dan masyarakat secara tidak langsung akan mengikutinya.

“Bahkan kalau perlu ketua umum partai politik jauh-jauh hari menyatakan mereka siap menerima hasil keputusan MK, jadi tidak boleh ada lagi narasi baik Anies – Cak Imin atau Ganjar – Mahfud yang membalelo atau tidak menerima keputusan tersebut karena ini bernegara dan kita role of law jadi mereka harus menghormati keputusan itu,” tegasnya.

Berita Lainnya:
Peserta Mudik Gratis dari Depok Sudah Tiba di Padang

Selain itu, para pemohon di MK juga harus menghormati suara mayoritas masyarakat sebesar 96 juta yang telah memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo itu saya rasa harus diapresiasi yang pertama, yang kedua itu adalah contoh baik dalam berdemokrasi karena bagaimanapun Prabowo adalah yang dipilih oleh masyarakat 96 juta suara itu Pak Prabowo menenangkan masanya, menenangkan pemilih artinya mereka berjiwa besar,” katannya.

Lagi pula kata Efriza yang dipermasalahkan para pemohon di MK juga menjadi bias karena bukan mendalilkan soal angka melainkan soal etika yang bukan menjadi wewenangnya, permohonan dari para penggugat ditolak MK itu harus diterima oleh semua pihak.

“Karena yang diserang adalah soal etika bukan soal angka-angka sengketanya,” pungkasnya

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi