Jumat, 31/05/2024 - 07:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan

Dampak cuaca panas ekstrem bagi kesehatan bahkan bisa mengancam jiwa.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

 JAKARTA — Cuaca panas bisa memicu terjadinya kondisi seperti heat exhaustion dan heatstroke. Kedua kondisi ini bisa memunculkan gejala yang sangat mengganggu dan bahkan mengancam jiwa.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh


Heat exhaustion atau kelelahan yang muncul akibat paparan suhu tinggi bisa memunculkan gejala seperti merasa akan pingsan, sakit kepala, gemetar, dan haus. Heat exhaustion bisa mengenai siapa saja dan umumnya bukan kondisi yang serius. Orang yang mengalami heat exhaustion disarankan mendapatkan pendinginan dalam kurun waktu 30 menit.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Heatstroke merupakan kondisi yang lebih serius. Heatstroke terjadi ketika suhu inti tubuh meningkat hingga mencapai di atas 40,6 derajat Celsius atau 105 derajat Fahrenheit. Heatstroke tergolong sebagai kedaruratan medis yang bisa memicu kerusakan organ jangka panjang dan kematian. Beberapa gejala Heatstroke adalah napas cepat, kebingungan, kejang, dan mual.


Studi dari The Lancet memprediksi bahwa ada kurang dari setengah juta kasus kematian per tahun di dunia akibat cuaca panas. Data ini belum mencakup data dari banyak negara berpendapatan rendah. Meski begitu, angka prediksi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan angka kasus kematian akibat cuaca dingin.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
Kadispora Aceh Ungkap Kesiapan PON XII Aceh-Sumut


 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Siapa yang Berisiko?

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Sebagian kelompok cenderung lebih berisiko untuk mengalami heat exhaustion dan heatstroke. Kelompok yang lebih berisiko ini antara lain bayi kecil, lansia, orang yang aktif bergerak, dan dan orang yang sering terpapar sinar matahari seperti tunawisma.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS


Orang yang mengidap penyakit tertentu, seperti penyakit pernapasan, diabetes, atau penyakit kardiovaskular juga lebih berisiko mengalami heat exhaustion atau heatstroke. Sebaliknya, cuaca panas juga bisa memperburuk penyakit-penyakit tersebut.

ADVERTISEMENTS


“Ketika Anda melihat cuaca yang panas seperti hari ini, ada kemungkinan muncul lonjakan kematian di semua kelompok penyakit ini,” ungkap ahli epidemiologi lingkungan dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, Shakoor Hajat, seperti dilansir Fox News, Kamis (28/7/2022).

Berita Lainnya:
Jangan Lupa Payung dan Jas Hujan Ya Gaes, Hari Ini Diprediksi Hujan


 


Risiko Lain dari Cuaca Panas


Ketika gelombang panas terjadi, polusi udara cenderung mengalami peningkatan yang dapat membawa dampak merugikan bagi kesehatan. Jarang disadari pula, cuaca panas bisa memicu terjadinya kelahiran bayi prematur dan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah.


Tak hanya itu, dosen lingkungan dari University of Oxford, Lawrence Wainwright, mengungkapkan bahwa cuaca panas tampak berkaitan dengan kesehatan mental. Menurut Wainwright, angka bunuh diri dan masalah kesehatan mental sering meningkat selama gelombang panas.


 


Yang Bisa Dilakukan


Di tengah cuaca yang sangat panas, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari berbagai risiko masalah kesehatan. Salah satunya adalah mencari tempat berteduh yang sejuk, menghindari pengerahan tenaga atau aktivitas berlebih, dan banyak minum. Jangan lupa untuk mengecek kondisi keluarga yang berisiko secara berkala.


Waspadai pula gejala-gejala heatstroke Bila mendapati adanya gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis ke rumah sakit.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi