Jumat, 26/04/2024 - 11:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Paus Fransiskus Desak Putin Hentikan Kekerasan di Ukraina

ADVERTISEMENTS

Sekutu dekat Presiden Putin menyerukan penggunaan senjata nuklir ringan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 VATIKAN — Paus Fransiskus pada Ahad (2/10/2022) menyerukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan kekerasan di Ukraina. Fransiskus mengatakan, krisis di Ukraina telah mempertaruhkan eskalasi nuklir dengan konsekuensi global yang tidak terkendali.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Dalam pidato yang didedikasikan untuk Ukraina dan ditujukan kepada ribuan orang di Lapangan Santo Petrus, Fransiskus juga mengimbau Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk terbuka terhadap usulan perdamaian yang serius. Fransiskus mendesak untuk mengakhiri konflik. Menurutnya, sangat tidak masuk akal bahwa dunia mempertaruhkan konflik nuklir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
EU: Korut, Hentikan Provokasi, Mulai Dialog


“Permohonan saya terutama ditujukan kepada presiden Federasi Rusia untuk menghentikan spiral kekerasan dan kematian ini. Di sisi lain, saya menyampaikan seruan yang sama kepada presiden Ukraina untuk terbuka terhadap proposal perdamaian yang serius,” kata Paus Fransiskus.

ADVERTISEMENTS


Keberhasilan pasukan Ukraina merebut kembali Kota Lyman di timur Ukraina mendorong sekutu dekat Presiden Putin menyerukan penggunaan senjata nuklir ringan. Pemimpin wilayah Chechnya, Rusia, Ramzan Kadyrov, menilai Kremlin perlu mempertimbangkan opsi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ribuan Etnis Rohingya Mengungsi di Perbatasan Myanmar-Bangladesh


“Menurut pendapat pribadi saya, harus ada tindakan drastis yang diambil, mulai dari menerapkan darurat militer di daerah perbatasan dan menggunakan senjata nuklir berkekuatan rendah,” tulis Kadyrov di aplikasi kirim pesan Telegram, Sabtu (1/10/2022). 


Pejabat lainya termasuk mantan Presiden Rusia Dmitri Medvedev menyarankan Rusia mungkin perlu senjata nuklir. Tapi, seruan Kadyrov merupakan yang paling menonjol dan eksplisit. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi