Minggu, 05/05/2024 - 09:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

UNRWA: Ada Upaya Membubarkan UNRWA Sebagai Motif Politik

ADVERTISEMENTS

HAMILTON — Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini pada Selasa (23/4/2024) mengatakan adanya upaya untuk membubarkan badan tersebut serta menyebut bahwa motif utamanya bersifat politik. “Saya terus mengingatkan bahwa niat sebenarnya di balik serangan terhadap UNRWA bersifat politis karena tujuan mereka adalah mencabut status pengungsi Palestina di Gaza,” kata Lazzarini dalam jumpa pers.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dia menekankan, UNRWA tidak pernah mengalami situasi dimana 18 negara secara bersamaan membekukan pendanaan. Termasuk juga menjadi target kampanye terbuka untuk menghentikan total aktivitasnya di Gaza, dan mungkin di luarnya. “Tekanan untuk membubarkan badan tersebut meluas ke Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki,” lanjutnya

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Lazzarini menyatakan setidaknya 180 staf UNRWA tewas sejak pekan lalu dan lebih dari 160 bangunan rusak atau hancur. Dia pun mendesak Dewan Keamanan PBB untuk melakukan penyelidikan independen dan pertanggungjawaban atas pengabaian secara terang-terangan terhadap lokasi dan staf PBB.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
AS Hancurkan Drone dan Rudal yang Ditembakkan dari Iran dan Yaman ke Israel
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam laporan Kelompok Investigasi Independen, yang dipimpin mantan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine, Lazzarini mengakui mekanisme UNRWA yang ada untuk mengatasi masalah netralitas namun menekankan perlunya peningkatan kewaspadaan mengingat kompleksitas lingkungan operasi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Lazzarini mengatakan UNRWA menerima laporan itu dan rekomendasi dan komitmennya adalah melaksanakan rekomendasi tersebut. Ia pun menambahkan, badan tersebut akan memberi tahu negara-negara anggota PBB bagaimana mereka akan melanjutkan serangkaian rekomendasi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Mengenai dampak pembekuan pendanaan, Lazzarini mencatat adanya penghentian sementara kontribusi dari beberapa negara. Namun dirinya berharap agar kontribusi tersebut dapat diaktifkan kembali pada akhirnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Untuk menjembatani kesenjangan pendanaan dengan kelangsungan layanan penting UNRWA, Lazzarini berkata, pihaknya memiliki pendanaan yang mencakup hingga akhir Juni. “Saya sedikit lebih, bukan tenang, tetapi lebih percaya diri dibandingkan dua bulan lalu,” ujarnya. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Palestina Apresiasi Laporan Tinjauan Independen tentang UNRWA

Menanggapi cara-cara alternatif untuk mendapatkan pendanaan, ketua UNRWA mengatakan, sejak awal tahun ini, UNRWA telah berhasil mengumpulkan 50 juta dolar AS (Rp 807,5 miliar) hanya melalui penggalangan dana digital, dan 100 juta dolar AS (Rp 1,6 triliun) sejak 7 Oktober 2023. 

Ini merupakan indikasi luar biasa dari solidaritas akar rumput. Ini tidak cukup untuk menggantikan. Namun ini mengindikasikan bahwa kami menemukan cara lain menggalang dana,” ujar dia.

Sebagai perkembangan positif, Lazzarini mencatat peningkatan jumlah truk yang membawa bantuan kemanusiaan masuk Gaza. Hal ini pun menandakan potensi peningkatan akses terhadap pasokan penting. Namun, dia memperingatkan potensi risiko kesehatan, terutama mengingat musim panas yang akan datang.

 

sumber : Antara, Anadolu

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi