Senin, 20/05/2024 - 02:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Uni Eropa Jaga Harga Energi Di Tengah Inflasi

Pemimpin Uni Eropa memasuki pekan yang cukup penting untuk memastikan harga energi

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

BRUSSELS — Para pemimpin Uni Eropa memasuki pekan yang cukup penting untuk memastikan harga energi, agar tidak membebani ekonomi di tengah meningkatnya inflasi. Pada saat yang sama, mereka harus menjaga 27 anggota Uni Eropa tetap bersatu dalam menentang Presiden Rusia Vladimir Putin.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Menjelang dibukanya pertemuan tingkat tinggi pada Kamis (20/10/2022), Komisi eksekutif Uni Eropa mempresentasikan cetak biru pada Selasa (18/10/2022) untuk menyatukan perbedaan pendapat mengenai pembatasan harga gas. Dalam surat undangan kepada 27 pemimpin negara Eropa, Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel mengatakan, ada tiga tindakan yang perlu disepakati yaitu mengurangi permintaan, memastikan keamanan pasokan dan menahan harga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Tidak butuh waktu lama bagi negara-negara anggota Uni Eropa untuk menyadari bahwa ketergantungan blok tersebut pada energi Rusia adalah kesalahan politik yang besar.  Mereka mengetahuinya setelah Rusia menginvasi negara tetangganya, Ukraina pada 24 Februari.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
UNESCO Anugerahkan Penghargaan Kebebasan Pers Dunia pada Jurnalis Palestina

Di tengah sanksi yang dijatuhkan pada sektor energi Rusia, Uni Eropa telah berjuang untuk menemukan cara agar tetap mendapatkan pasokan gas selama musim dingin. Kekurangan pasokan energi telah dirasakan oleh penduduk Uni Eropa. Mereka harus merogoh kantong lebih dalam untuk membayar listrik. Selain itu, harga energi yang semakin meningkat telah mempengaruhi usaha kecil menengah (UKM). Banyak UKM yang menutup bisnisnya karena tak mampu membayar tagihan listrik yang melambung.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Musim dingin yang akan datang dapat membekukan dan menghancurkan sentimen Eropa, rasa memiliki bersama, rasa saling percaya di antara negara-negara Eropa, dan keterikatan emosional warga terhadap gagasan Eropa,” kata Pawel Zerka dari Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo dalam beberapa pekan terakhir telah berusaha keras untuk membatasi semua impor gas ke Uni Eropa. Sementara negara-negara lain seperti Polandia dan Yunani juga meningkatkan tekanan pada Komisi Uni Eropa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Dua Helikopter Angkatan Laut Jepang Jatuh di Lautan

Badan eksekutif Uni Eropa akan bergerak maju dengan rencana untuk mengatasi kekurangan pasokan energi. Suara Uni Eropa untuk pembatasan gas Rusia terpecah. Jerman tidak mendukung batas harga gas penuh. Sementara negara lain meyakini pembatasan harga gas tidak akan menyebabkan penurunan penawaran di pasar.

ADVERTISEMENTS

Kamisi Eropa diharapkan dapat berkompromi menciptakan indeks gas LNG baru yang lebih mencerminkan pasar, menyusul pengurangan drastis impor gas pipa dari Rusia. Badan Energi Internasional (IEA) sebelumnya mengatakan, keamanan pasokan gas Eropa menghadapi risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya karena Rusia mengintensifkan penggunaan pasokan gas alam sebagai senjata politik. Bahkan bahaya masih mengintai, jika ada penimbunan pasokan gas dan ketergantungan pada pasokan Rusia telah berkurang hingga kurang dari 10 persen.

ADVERTISEMENTS

“Kemungkinan penghentian total pengiriman gas Rusia tidak dapat diabaikan menjelang musim pemanasan 2022/2023, ketika sistem gas Eropa berada pada titik paling rentan,” kata IEA.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi