Selasa, 07/05/2024 - 09:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Biotis: Membangun Pabrik Vaksin Merupakan Investasi Berisiko Tinggi

ADVERTISEMENTS

Hanya ada dua pabrik vaksin di Indonesia dengan jumlah penduduk 270 juta jiwa

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA – Terbatasnya jumlah produsen vaksin di Indonesia dipengaruhi faktor tingginya risiko investasi dalam sektor tersebut. Hal ini dikatakan Direktur Utama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia FX Sudirman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Developer terakhir yang belakangan ini muncul, merupakan industri dengan risiko tinggi karena saat vaksinnya jadi, bisa saja sudah hilang pandeminya,” kata FX Sudirman yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (13/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Situasi itu, kata Sudirman, membuat jumlah produsen vaksin di dunia termasuk Indonesia menjadi tidak banyak. Panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut setiap 50 juta penduduk perlu didirikan satu pabrik vaksin. “Namun nyatanya di Indonesia dengan 270 juta penduduk, cuma punya dua pabrik vaksin dalam negeri, sebelumnya cuma satu,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Dokumen Pengadilan: AstraZeneca Akui Efek Samping Langka Vaksin Covid-19 Buatannya


Pabrik vaksin yang dimaksud adalah PT Bio Farma sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang berbisnis di bidang farmasi serta terbesar di Asia Tenggara. Berikutnya adalah PT Biotis Pharmaceutical yang kini terlibat dalam pengembangan Vaksin Covid-19 Merah Putih serta Zifivax.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


PT Biotis Pharmaceutical merupakan bagian dari program pemerintah dalam upaya membangun kemandirian vaksin dalam negeri. Sudirman mengatakan Biotis sedang mempersiapkan vaksin lain di luar Covid-19. Ada sepuluh vaksin baru yang selama ini diimpor sedang didorong untuk dikembangkan di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Zulhas: Jokowi Keluarga PAN, PAN Keluarga Jokowi


“Tentu pengembangan bertahap dari uji klinis, evaluasi dan upstream, downstream. Ini tantangan cukup besar dan menarik untuk dunia usaha di bidang farmasi,” jelasnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Hal itu yang kemudian menjadi alasan Biotis mengambil peran dalam penanaman modal di industri vaksin Indonesia. “Saya rasa perlu ada pengusaha untuk menanam modal di industri vaksin Indonesia,” ujar Sudirman.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi