Selasa, 30/04/2024 - 23:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Produksi Baja Mentah China Maret Merosot Tertekan Wabah Covid-19

ADVERTISEMENTS

Produksi baja mentah China turun lebih dari 6,0 persen pada Maret secara year-on-year

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BEIJING – Produksi baja mentah China turun lebih dari 6,0 persen pada Maret dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi karena kegiatan produksi di pabrik-pabrik terhambat oleh wabah Covid-19 dan pembatasan lingkungan. Demikian ditunjukkan data dari biro statistik pada Senin (18/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Produsen baja utama dunia itu menghasilkan 88,3 juta ton logam bulan lalu, turun dari 94,02 juta ton pada Maret 2021, kata Biro Statistik Nasional (NBS). Produksi harian rata-rata pada Maret mencapai 2,85 juta ton, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data NBS. Jumlah tersebut turun dari 3,03 juta ton pada bulan yang sama tahun lalu tetapi naik dari 2,68 juta ton pada Januari-Februari.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kalah dengan Produksi Luar Negeri, Manufaktur Indonesia Butuh Insentif Serius
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Pembatasan produksi di pabrik-pabrik baja utara yang bertujuan untuk mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara selama musim pemanasan musim dingin dan Olimpiade Beijing direncanakan berakhir pada pertengahan Maret, setelah dilaksanakan selama sekitar setengah tahun. Namun, wabah Covid-19 baru-baru ini di negara itu telah mengurangi produksi dan konsumsi baja.

ADVERTISEMENTS


“Salah satu hambatan terbesar pada produksi adalah bahwa pembatasan terkait Covid-19 menghalangi pabrik baja untuk mengisi kembali bahan baku,” kata Tang Binghua, seorang analis pendiri CIFCO Futures di Beijing.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Pusat baja China kota Tangshan mengeluarkan karantina wilayah sementara pada akhir Maret setelah mendeteksi beberapa kasus yang ditularkan secara lokal, memaksa pabrik-pabrik untuk memotong produksi karena gangguan. Selain itu, lockdown di Shanghai setelah gelombang Covid-19 terburuk sejak wabah awal virus corona di Wuhan juga menghambat konsumsi baja hilir, yang biasanya mencapai puncaknya selama periode Maret-Mei.

Berita Lainnya:
Batasi Ekspor 54 Produk ke Israel, Turki Digertak Dijatuhi Sanksi


Sementara itu, kenaikan harga besi tua – juga sebagian akibat transportasi yang terganggu – menekan keuntungan beberapa produsen dan memaksa mereka untuk mengurangi produksi, menurut analis Tang. Data biro statistik menunjukkan pada kuartal pertama China menghasilkan 243,38 juta ton baja, anjlok 10,5 persen dari 271,04 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi