Sabtu, 27/04/2024 - 04:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIMIGAS

SKK Migas Lakukan Studi Fiskal Pengembangan Migas Nonkonvensional

ADVERTISEMENTS

Pemerintah menargetkan produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD pada 2030.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Pemerintah Indonesia terus berupaya mempercepat pengembangan potensi migas nonkonvensional agar bisa mendongkrak produksi energi di dalam negeri dengan target mencapai minyak 1 juta BOPD dan gas bumi 12 BSCFD pada 2030.Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya akan melakukan studi fiskal untuk meningkatkan keekonomian migas nonkonvensional agar menarik lebih banyak minat investor.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Saat ini sedang melakukan terus studi fiskal untuk meningkatkan keekonomiannya karena memang ini lebih berat, maka perlu adanya pengaturan lebih jauh mengenai fiskal term untuk migas nonkonvensional, sehingga lebih menarik bagi investor,” kata Dwi dalam konferensi pers terkait kinerja hulu migas kuartal pertama 2022 di Jakarta, Jumat (22/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pengunjung Grand Indonesia Pada Ramadhan 2024 Naik 15 Persen


Studi fiskal yang menjadi perhatian SKK Migas berupa insentif dan perpajakan mulai dari penyesuaian PPh Badan, pembebasan pajak tidak langsung, pembebasan BPT yang diinvestasikan di Indonesia, pemberlakuan assumes and discharges, serta tax holiday.Berdasarkan hasil kajian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia memiliki banyak potensi migas nonkonvensional dengan nilai perkiraan mampu memberikan kontribusi produksi lebih kurang 72 ribu barel minyak per hari pada 2030.

ADVERTISEMENTS


Namun, perkembangan teknologi dan biaya produksi yang mahal masih menjadi tantangan untuk mengembangkan potensi migas nonkonvensional. Tantangan teknologi dan biaya produksi itu dipengaruhi oleh karakter dari migas non konvensional yang memiliki permeabilitas rendah dan viskositas yang tinggi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
China Interest to Import Indonesian Durian


“Kami sudah melihat beberapa investor tertarik dengan migas nonkonvensional dan mudah-mudahan sukses,” kata Dwi.


Sejauh ini, SKK Migas telah memasukkan shale oil ke dalam evaluasi migas nonkonvensional sebagai cadangan yang prospektif untuk dikembangkan di masa depan.Adapun potensi migas nonkonvensional yang dimiliki Indonesia salah satunya berada di wilayah cekungan Sumatra Tengah.


 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi