Sabtu, 27/04/2024 - 02:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Perusahaan Pertahanan Jerman Minta Persetujuan Ekspor Kendaraan Tempur ke Ukraina

ADVERTISEMENTS

Ini akan menjadi pengiriman senjata berat pertama dari Jerman ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BERLIN — Perusahaan pertahanan Jerman, Rheinmetall telah meminta persetujuan untuk mengekspor 100 kendaraan tempur infanteri, Marder ke Ukraina. Sebuah sumber pertahanan mengatakan, ini akan menjadi pengiriman senjata berat pertama dari Jerman ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Perusahaan Rheinmetall sedang mencari lisensi ekspor untuk kendaraan tempur tersebut, sebelum mengirimkannya ke Ukraina. Langkah Rheinmetall memaksa Kanselir Olaf Scholz untuk mengambil posisi yang jelas tentang apakah senjata berat dapat dikirim langsung dari Jerman ke Ukraina. Karena kesepakatan ekspor kendaraan tempur Marder memerlukan persetujuan dari dewan keamanan nasional, yang dikepalai oleh Scholz. Seorang juru bicara Rheinmetall menolak berkomentar mengenai rencana ekspor tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Belanda Sediakan Rp3,4 Triliun untuk Dukung Pertahanan Udara Ukraina

Scholz menghadapi kritik yang berkembang di dalam dan luar negeri, karena keengganannya untuk mengirimkan senjata berat seperti tank dan howitzer ke Ukraina. Permintaan Ukraina untuk senjata berat telah meningkat sejak Moskow mengalihkan serangannya ke wilayah Donbas di Ukraina timur. Pertempuran di wilayah timur dianggap lebih cocok menggunakan tank daripada daerah lainnya.

ADVERTISEMENTS

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, sangat penting bagi Ukraina untuk mendapatkan lebih banyak senjata.  Zelenskyy mengatakan, pasokan senjata berat penting bagi Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Uni Eropa Mengutuk Keras Veto Rusia Terkait Sanksi Korut

“Segera setelah kami memiliki (lebih banyak senjata), percayalah, kami akan segera merebut kembali wilayah ini atau wilayah yang untuk sementara diduduki,” ujar Zelenskyy.

Para pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) menjanjikan bantuan baru kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy senilai ratusan juta dolar. Tambahan bantuan ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, ketika bertemu Zelenskyy di Kiev pada Ahad (24/4).

Dalam pertemuan tersebut, Amerika Serikat telah menyetujui penjualan amunisi senilai 165 juta dolar AS, bersama dengan pembiayaan militer asing senilai lebih dari 300 juta dolar AS.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi