Rabu, 01/05/2024 - 04:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Le Pen akan Bertarung dalam Pemilihan Parlemen Prancis

ADVERTISEMENTS

Marine Le Pen akan mempertahankan kursinya dalam pemilihan parlemen pada Juni

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

PARIS — Pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen akan mempertahankan kursinya dalam pemilihan parlemen pada Juni mendatang. Wakil Presiden National Rally (RN), Louis Aliot mengatakan, Le Pen akan maju sebagai kandidat dalam pemungutan suara pada 12 dan 19 Juni.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Dia akan menjadi kandidat dalam pemilihan parlemen,” kata Aliot.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Aliot menambahkan bahwa, Le Pen yang telah kalah dalam pemilihan presiden akan menjadi oposisi utama bagi Presiden Emmanuel Macron, yang berhasil mengamankan masa jabatan kedua. Aliot mengatakan, partai RN harus mendapatkan setidaknya 15 kursi, sehingga dapat membentuk aliansi di parlemen. Pada pemilu 2017, partai Le Pen memenangkan delapan kursi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Biadab, Zionis Israel Terus Gempur Jalur Gaza Saat Muslim Sedang Rayakan Idul Fitri

Dalam pemilihan presiden putaran kedua pada Ahad (24/4/2022), Macron menang dengan memperoleh 58,5 persen suara. Sementara Le Pen mendapatkan 41,5 persen suara. Meski kalah, Le Pen menyebut hasil pemilihan presiden kali ini sebagai kemenangan yang bersinar.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Dalam kekalahan ini, mau tak mau saya merasakan sebentuk harapan,” ujar Le Pen.

Meski kalah, Le Pen masih mencetak penampilan elektoral terbaiknya. Sejumlah pihak memperkirakan, banyak pemilih memberikan suara kepada Macron untuk mencegah kemenangan Le Pen yang sangat nasionalis. Macron adalah presiden Prancis pertama dalam 20 tahun yang memenangkan jabatan dua periode, sejak petahana Jacques Chirac mengalahkan ayah Le Pen pada 2002.

Sejauh ini, sayap kanan Prancis belum pernah menerobos ambang suara sebanyak 40 persen. Pada 2017 Le Pen memperoleh 34 persen suara, sementara Macron meraup 66 persen suara. Kemudian pada 2002, ayah Le Pen mendapatkan kurang dari 20 persen suara ketika berhadapan dengan Chirac.

Berita Lainnya:
Iran: Serangan Balasan Kami Sesuai Piagam PBB

Perolehan suara Le Pen kali ini menjadi buah dari hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun untuk membuat politik sayap kanan diterima oleh para pemilih. Le Pen mengedepankanbkampanye tentang masalah biaya hidup. Dia juga membuat terobosan dengan melebarkan dukungan ke pemilih kerah biru di komunitas pedesaan, dan di bekas pusat industri.

Pemilih Le Pen, Jean-Marie Cornic (78 tahun) mengatakan, dia memberikan suaranya untuk Le Pen karena menginginkan seorang presiden yang akan memprioritaskan kehidupan masyarakat sehari-hari. Termasuk gaji, pajak, dan pensiun.

sumber : Reuters / AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi