Jumat, 03/05/2024 - 08:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

IMF Sebut Negara Timur Tengah Paling Terdampak Kenaikan Harga Pangan

ADVERTISEMENTS

Menurut laporan IMF, invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi ekonomi terhadap Moskow telah mempengaruhi kawasan itu melalui banyak saluran langsung dan tidak langsung.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2022 untuk kawasan itu, yang mencakup negara-negara Arab dan Iran, diperkirakan sebesar 5,0 persen, naik dari prediksi 4,1 persen untuk tahun ini yang dibuat pada Oktober.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Namun pertumbuhan yang diprediksi menutupi kesenjangan antara 22 negara di kawasan itu. DIketahui Timur Tengah terdri dari negara eksportir minyak utama, negara-negara yang dilanda perang dan negara-negara lain yang sangat bergantung pada impor gandum serta impor hidrokarbon.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 “Sebelum perang di Ukraina, ekonomi di kawasan itu menunjukkan pemulihan yang kuat. satu-satunya peringatan untuk itu adalah inflasi mulai meningkat pada tahun 2021 dan tetap tinggi,” kata Direktur IMF untuk Timur Tengah dan Asia Tengah, Jihad Azour dilansir dari The New Arab, Rabu (27/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Israel Bantah Tutup Kedutaan Besar di Seluruh Dunia di Tengah Ancaman Serangan Iran

Laporan itu mengatakan inflasi di Timur Tengah melonjak menjadi 14,8 persen pada tahun 2021 dan diproyeksikan akan tetap tinggi pada 13,9 persen tahun ini. Sebagian besar  inflasi dipicu karena harga pangan dan energi yang lebih tinggi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Azour mengatakan negara-negara berpenghasilan rendah menghadapi tekanan yang meningkat karena tingkat ketahanan pangan yang lebih rendah dan ketergantungan yang besar pada impor dari Rusia dan Ukraina, keduanya produsen gandum utama.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sudan dan Yaman termasuk di antara negara yang paling terpukul. Pasar negara berkembang dan negara berpenghasilan menengah, termasuk Mesir, Yordania dan Maroko, diperkirakan mencatat pertumbuhan PDB rata-rata 4,4 persen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Rusia Sita Puluhan Kilo Bahan Peledak dari Ukraina

IMF memperingatkan bahwa pasar negara berkembang dan negara-negara berpenghasilan menengah menghadapi prospek yang memburuk. Ini mengingat kapasitas pemerintah mereka yang terbatas untuk mengatasi inflasi karena ketidakpastian geopolitik terus berlanjut.

Namun, Azour mengatakan bahwa lonjakan harga minyak mentah telah mendukung pemulihan ekonomi di negara-negara pengekspor minyak. “Ini telah memperparah pemulihan yang mereka saksikan tahun lalu berkat vaksinasi tingkat tinggi (melawan Covid-19) dan berbagai tindakan yang mereka ambil untuk mempercepat pemulihan,” katanya kepada AFP.

Kondisi ini berlaku juga untuk  untuk Arab Saudi, ekonomi terbesar di dunia Arab dan pengekspor minyak terkemuka, yang PDB-nya diperkirakan akan tumbuh 7,6 persen pada tahun 2022.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi