Minggu, 05/05/2024 - 11:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

Stellantis Tangguhkan Produksi Kendaraan di Rusia

ADVERTISEMENTS

Penghentian produksi terpaksa dilakukan karena sulitnya logistik dan sanksi ke Moskow

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA–Produsen mobil Stellantis beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya menangguhkan produksi di pabrik di Rusia karena kesulitan logistik dan sanksi yang dikenakan pada Moskow.  Produsen mobil terbesar keempat di dunia, yang memproduksi dan menjual merek Peugeot, Citroen, Opel, Jeep, dan Fiat di Rusia, hanya menguasai 1 persen pasar mobil di negara itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Perusahaan menjalankan pabrik pembuatan van di Kaluga, sekitar 200 mil tenggara Moskow, yang dimiliki bersama dengan pembuat mobil Jepang Mitsubishi, yang menghentikan produksi di fasilitas tersebut awal bulan ini.”Mengingat peningkatan pesat setiap hari dalam sanksi silang dan kesulitan logistik, Stellantis telah menangguhkan operasi manufakturnya di Kaluga untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap semua sanksi silang dan untuk melindungi karyawannya,” kata Stellantis dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu lalu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Rusia: AS Adalah Alasan DK PBB tak Dapat Hentikan Konflik Iran-Israel  
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Pabrik ini mempekerjakan 2.700 orang. Perusahaan akan terus membayar gaji mereka melalui skema downtime lokal dan dengan menggunakan periode liburan yang diantisipasi, Stellantis mengatakan kepada Reuters. Mereka belum mengetahui berapa lama penghentian akan berlangsung, menambahkan bahwa prioritas saat ini adalah para staf dan kembalinya perdamaian.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Stellantis telah menangguhkan semua ekspor dan impor kendaraan dengan Rusia, menyusul invasi Moskow ke Ukraina, memindahkan produksi ke Eropa barat. Mereka juga mengatakan membekukan rencana untuk lebih banyak investasi di negara itu. Produksi van di Kaluga tetap hanya untuk pasar lokal. Sejumlah perusahaan asing telah mengumumkan penutupan sementara toko dan pabrik di Rusia atau mengatakan mereka akan meninggalkan negara itu untuk selamanya sejak Rusia memulai apa yang disebutnya “operasi militer khusus” di Ukraina pada 24 Februari.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
BYD Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang


Kepala Eksekutif Stellantis Carlos Tavares pada akhir Maret mengatakan kelompok itu harus menutup pabrik Kaluga segera karena kehabisan suku cadang. Secara terpisah, pada Selasa, General Motors Co mengatakan akan memperpanjang penangguhan bisnisnya di Rusia karena konflik dan sanksi internasional.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Produsen mobil AS, yang awalnya menangguhkan impor ke Rusia dan aktivitas komersial pada 28 Februari, mengatakan pihaknya memberhentikan sebagian besar dari 66 karyawannya dan memberi mereka paket pemisahan. GM tidak memiliki pabrik di Rusia dan hanya menjual sekitar 3.000 kendaraan setiap tahun di sana sebelum penangguhan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


 

sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi