Rabu, 01/05/2024 - 12:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Cendekiawan Muslim: Pejabat Negara Harus Belajar dari Pendiri Bangsa

ADVERTISEMENTS

Para pemimpin harus belajar hidup sederhana dan memiliki gagasan yang luar biasa..

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

, JAKARTA — Cendekiawan Muslim Muhammadiyah Dr. Sukidi mengingatkan para pejabat negara harus belajar dari pendiri bangsa. Para pemimpin harus belajar hidup sederhana dan memiliki gagasan yang luar biasa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Jiwa sederhana yang dimiliki para pendiri bangsa merupakan jalan yang dipilih untuk menjiwai penderitaan rakyatnya,” kata Sukidi dalam serial Inspirasi Ramadan bertajuk “Menghormati Jasa Pendiri Bangsa dalam Perspektif Islam” yang ditayangkan di akun Youtube BKN PDI Perjuangan, Ahad.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Di balik luar biasanya gagasan dan pemikiran yang dimiliki para pendiri bangsa ini, lanjut dia, para pendiri bangsa memiliki kesederhanaan yang luar biasa.”Bahkan Bung Karno pernah bilang, akulah satu-satunya Presiden yang tidak memiliki rumah. Bukan hanya Bung Karno, Agus Salim salah satu tokoh besar yang hidupnya melarat. Hidupnya selalu berpindah dari kontrakan ke kontrakan lainnya, walaupun sebenarnya Agus Salim kalau mau hiduplebih dari cukup itu bisa. Hal itu karena, ia menjiwai jalan memimpin adalah jalan penderitaan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
PT KAI Bangga, Ketepatan Waktu Kereta Selama Lebaran 99,6 Persen


Menurut dia, penjiwaan bahwa jabatan dan kekuasaan itu adalah jalan pengabdian untuk kesejahteraan rakyat.”Bung Karno pernah mengatakan, saya tidak ingin mengambil apa pun dari rakyat saya. Yang ingin saya lakukan adalah memberi untuk rakyat dan negara saya. Ini adalah arti penting bahwa Bung Karno memaknai kekuasaan dan jabatan sebagai suatu pengabdian yang berorientasi segalanya untuk rakyat. Seharusnya hal ini dicontoh pejabat negara saat ini,” tegas Sukidi dalam keterangan tertulisnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Dia menambahkan para tokoh dan pendiri bangsa selalu dikenang karena jalan penderitaan yang dipilih untuk mendarmabaktikan dirinya demi kepentingan negara. Para pendiri bangsa selalu dikenang karena gagasan-gagasan mereka yang diwariskan pada bangsa ini.”Kenapa tokoh bangsa dapat selalu kita kenang? Bukan karena hartanya, melainkan karena gagasan yang mereka tanamkan untuk berdirinya bangsa ini. Bung Karno penggali Pancasila, Agus Salim adalah orang yang memberikan pembelaan terhadap pembebasan, Bung Hatta dengan kesederhanaan hidupnya. Dari tiga bapak pendiri bangsa ini saja kita dapat mengambil contoh. Bukan dari kemewahan yang mereka miliki, tetapi kita dapat mengenang beliau sebagai figur teladan moral,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Timnas Indonesia U-23 Terima Kabar Baik meski Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024


Dia mengutip pernyataan J.F Kennedy, “Jangan pikirkan apa yang engkau dapat dari negara melainkan selalu berpikirapa yang Anda bisa berikan kepada negara.”Kata-kata dari J.F. Kennedy ini memiliki makna yang sangat mendalam. Menuntut rakyat Indonesia untuk berkontribusi kepada negara agar Indonesia bisa menjadi negara yang maju, umat yang maju, dan warga negara yang maju,” ucap Sukidi.

 

Cek Typo
sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi