Rabu, 29/05/2024 - 03:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Taliban Setop Penerbitan SIM Bagi Perempuan

Taliban memerintahkan penyetopan penerbitan SIM bagi perempuan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

  KABUL – Pejabat Taliban di Herat, Afghanistan, dilaporkan telah memerintahkan penyetopan penerbitan surat izin mengemudi (SIM) bagi kaum perempuan di sana. Hal itu akan semakin menggerus hak-hak yang dimiliki perempuan Afghanistan sebelum Taliban berkuasa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Kami telah diinstruksikan secara lisan untuk berhenti mengeluarkan SIM bagi perempuan, tapi tidak diarahkan untuk menghentikan perempuan mengemudi di kota,” kata Kepala Institut Manajemen Lalu Lintas Herat Jan Agha Achakzai, dikutip Al Arabiya, Selasa (3/5).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak


Keterangan itu dikonfirmasi Adila Adeel (29 tahun), seorang perempuan yang memiliki sekolah mengemudi di Herat. “Kami diberi tahu untuk tidak menawarkan pelajaran mengemudi dan tidak mengeluarkan SIM (kepada perempuan),” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
Xi Jinping dan Macron Sepakat Tolak Serangan Israel ke Rafah


Menurut Adeel, Taliban tampaknya ingin memastikan bahwa generasi perempuan berikutnya di sana tidak akan memiliki kesempatan mengemudi seperti ibu mereka. Sementara itu, Kepala Departemen Informasi dan Kebudayaan Provinsi Herat Naim al-Haq Haqqani mengungkapkan, tidak ada perintah resmi yang diberikan perihal penyetopan penerbitan SIM bagi perempuan.


Taliban memang kerap tak menerbitkan dekret tertulis nasional. Namun Taliban memperkenankan otoritas lokal mengeluarkan dekret mereka sendiri dan terkadang hanya secara lisan. Herat telah lama dikenal sebagai kota yang liberal di Afghanistan. Hal itu diduga menjadi alasan mengapa kota tersebut dibidik paling pertama oleh Taliban terkait kebijakan penghentian penerbitan SIM bagi perempuan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pejabat Dewan Keamanan Israel Mengundurkan Diri


Taliban mulai berkuasa kembali di Afghanistan pada Agustus tahun lalu. Namun hingga kini, pemerintahan mereka belum diakui oleh dunia internasional. Salah satu syarat jika Taliban ingin diakui adalah mereka harus terlebih dulu memenuhi hak-hak dasar perempuan Afghanistan, terutama di bidang pendidikan. Hingga kini Taliban belum melaksanakan “tuntutan” tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Kendati demikian, pekan lalu, pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhunzada, meminta masyarakat internasional mengakui pemerintahan kelompoknya di Afghanistan. “Afghanistan memiliki perannya dalam perdamaian dan stabilitas dunia. Sesuai dengan kebutuhan ini, dunia harus mengakui Imarah Islam Afghanistan,” kata Akhunzada dalam pesan tertulis menjelang hari raya Idul Fitri, Jumat (29/4), dikutip laman Aljazirah. 

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi