Selasa, 30/04/2024 - 13:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Bank Indonesia Diprediksi Naikkan Suku Bunga Acuan 75 Basis Poin

ADVERTISEMENTS

Ekonom menyebut Bank Indonesia bisa menaikkan suku bunga pada Semester II/2022

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA– Bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed resmi menaikkan suku bunga 50 basis poin usai rapat FOMC, Kamis (5/5/2022) dini hari waktu Indonesia. Adapun kebijakan tersebut akan membuat kisaran target suku bunga dana federal sebesar 0,75 persen hingga satu persen, dibandingkan kisaran sebelumnya yang berada rentang 0,25 persen hingga 0,5 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Faisal Rachman memperkirakan Bank Indonesia akan menaikkan BI-7DRRR secara total sebesar 75 bps menjadi 4,25 persen pada 2022 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,50 persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bos BI Beberkan 3 Kunci Keberhasilan Indonesia Kembangkan Sukuk
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Sikap The Fed lebih hawkish di tengah meningkatnya tekanan inflasi. Kami masih mengharapkan BI dapat mulai menaikkan BI-7DRRR pada semester II 2022,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (5/5/2022).

ADVERTISEMENTS


Faisal menyebut melonjaknya harga komoditas global akibat konflik antara Rusia dan Ukraina telah mendorong kinerja ekspor Indonesia dan memperpanjang rangkaian surplus perdagangan. Hal ini dapat mendukung kondisi neraca transaksi berjalan serta menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sampai tingkat tertentu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Telkomsel Luncurkan eSIM untuk Akses Jaringan Tanpa Kartu  


“Kondisi tersebut bisa memberikan ruang yang cukup bagi BI-7DRRR dapat bertahan level 3,50 persen dalam beberapa waktu,” ucapnya.


Kendati demikian Menurut Faisal, Bank Indonesia akan menjaga stabilitas dengan meningkatkan rasio persyaratan cadangan (RRR) terlebih dahulu, dan mengurangi pelonggaran kuantitatif, sebelum menyesuaikan Bl-7DRRR.


“Waktu peningkatan BI-7DRRR akan sangat bergantung pada kondisi inflasi domestik yang diperkirakan akan meningkat secara fundamental dan substansial pada semester II 2022,” ucapnya.


Faisal juga melihat, Bank Indonesia akan melanjutkan  langkah-langkah makroprudensial agar tetap akomodatif pada 2022 guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi