Sabtu, 04/05/2024 - 05:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Covid-19 Bisa Picu Penurunan Kognitif, Bikin Otak Menua 20 Tahun

ADVERTISEMENTS

Sebagian penyintas Covid-19 mengalami penurunan kognitif.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Studi terbaru menemukan adanya penurunan kognitif pada sebagian penyintas Covid-19. Kondisi ini setara dengan penurunan kognitif yang terjadi ketika seseorang bertambah usia dari 50 tahun menjadi 70 tahun atau setara dengan penurunan 10 poin intelligence quotient (IQ).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Sangat mungkin bila sebagian orang-orang ini tidak akan kembali pulih seutuhnya,” jelas tim peneliti, seperti dilansir Express, Kamis (5/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari University of Cambridge dan Imperial College London di Inggris. Ada 46 orang penyintas Covid-19 yang dilibatkan dalam studi ini.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Seluruh penyintas yang terlibat sebagai partisipan ini pernah menjalani rawat inap di Addenbrooke’s Hospital. Tim peneliti juga melibatkan individu sehat sebagai kelompok kontrol.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Ini Rute Pawai Takbir Keliling di Banda Aceh

Selama studi berlangsung, para partisipan diminta untuk menjalani tes otak. Tes ini bertujuan untuk mengukur berbagai aspek, termasuk kemampuan daya ingat, atensi, dan pemikiran para partisipan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Peneliti lalu membandingkan hasil tes para penyintas Covid-19 dengan hasil tes para individu sehat di kelompok kontrol. Hasil tes menunjukkan bahwa para penyintas Covid-19 memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah dan tingkat akurasi yang lebih lambat dibandingkan kelompok kontrol.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Hasil yang paling rendah dimiliki oleh para penyintas  yang membutuhkan bantuan ventilator ketika sakit Covid-19. Defisit ini tampak masih terdeteksi sekitar enam bulan setelah para penyintas Covid-19 terpapar virus.

Berita Lainnya:
IDI Bagikan Tips Jaga Kesehatan Selama Musim Pancaroba dan Mudik Lebaran

“Kami memantau sebagian pasien sampai 10 bulan setelah mereka terkena infeksi akut (Covid-19), jadi kami bisa melihat adanya perkembangan yang sangat lambat,” jelas peneliti dari Divisi Anestesi di University of Cambridge Profesor David Menon.

Menurut Prof Menon, gangguan kognitif merupakan hal yang cukup umum ditemukan dalam berbagai kasus gangguan neurologis, seperti demensia dan bahkan penuaan alami. Akan tetapi, jejak gangguan kognitif yang berkaitan dengan Covid-19 merupakan hal yang berbeda.

“Namun, pola yang kami lihat, ‘sidik jari’ kognitif Covid-19 ini, berbeda dari yang lainnya,” kata Prof Menon.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi