Jumat, 03/05/2024 - 05:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Produsen Air Minum Cleo Catat Penjualan Bersih Rp 1,10 Triliun

ADVERTISEMENTS

Bisnis AMDK akan memiliki prospek yang positif karena pangsa pasar yang besar

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA–Produsen air minum Cleo, PT Sariguna Primatirta Tbk, membukukan kinerja positif di sepanjang 2021. Meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, perseroan mampu mencatatkan penjualan bersih Rp 1,10 triliun atau naik 13,5 persen dibanding periode yang sama 2020 sebesar Rp 972,63 miliar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dari total tersebut, segmen kemasan botol mencatat pertumbuhan sebesar 17,7 persen dengan realisasi penjualan sebesar Rp 463,72 miliar. Sementara kemasan bukan botol mencatat pertumbuhan sebesar 12,1 persen dengan realisasi penjualan sebesar Rp 615,07 miliar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dengan realisasi kinerja tersebut dan didukung dengan efisiensi biaya, Perseroan berhasil membukukan laba bersih pada tahun 2021 sebesar Rp 180,71 miliar. Perolehan ini naik signifikan sebesar 36,1 persen dari laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 132,77 miliar. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Indonesia Tawarkan Proyek Irigasi Hingga PLTA dalam World Water Forum


“Meskipun belum sepenuhnya berhasil mencapai target penjualan bersih yang ditetapkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan tahun 2021, namun perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih di atas target yang sudah ditetapkan,” kata Direktur Utama Perseroan, Belinda Natalia, Sabtu (7/5/2022).  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Belinda mengakui perseroan menghadapi tantangan yang tidak mudah di sepanjang 2021. Hal ini karena pada tahun lalu pandemi Covid-19 masih terus berlangsung bahkan terjadi gelombang kedua yang mencapai puncaknya pada pertengahan 2021, sehingga hal ini berdampak pada diterapkan nya PPKM darurat yang menghambat proses pemulihan ekonomi nasional.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Belinda optimistis, industri air minum dalam kemasan (AMDK) memiliki prospek yang positif ke depanya. Industri AMDK di Indonesia merupakan salah satu industri yang menarik karena memiliki pangsa pasar yang cukup besar dari kelompok industri minuman ringan. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
YLKI Minta Pemerintah Transparan Soal Keamanan AMDK


Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) optimistis pertumbuhan volume produksi AMDK pada 2022 akan lebih besar dari pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah sebesar 5,2 persen. Industri AMDK diproyeksikan mampu mencapai pertumbuhan sekitar 7 persen pada tahun ini sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional. 


Namun demikian, Belinda melihat, pada tahun ini industri AMDK masih menghadapi sejumlah tantangan baru. Tantangan tersebut antara lain kebijakan Pemerintah yang masih membatasi kegiatan masyarakat dan kenaikan bahan baku bijih plastic dan kemasan karton sebagai dampak dari kenaikan harga komoditas global, serta kenaikan biaya pengiriman akibat kelangkaan ketersediaan container secara global.


 


 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi