Selasa, 28/05/2024 - 13:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Penyelidikan Independen Bermunculan Ungkap Penembak Shireen Abu Akleh

Pejabat dan saksi Palestina mengatakan Abu Akleh ditembak oleh tentara.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

 JERUSALEM — Ketika Israel dan Palestina berselisih soal penyelidikan pembunuhan jurnalis Aljazirah Shireen Abu Akleh, beberapa kelompok independen telah meluncurkan penyelidikan sendiri. Satu tim peneliti sumber terbuka mengatakan temuan awalnya memberikan dukungan kepada saksi Palestina yang mengatakan dia dibunuh oleh tembakan Israel.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Israel dan Palestina berselisih atas penyelidikan Abu Akleh, akhirnya beberapa kelompok penelitian dan hak asasi manusia telah meluncurkan penyelidikan sendiri. Selama akhir pekan, Bellingcat, sebuah konsorsium peneliti internasional yang berbasis di Belanda, menerbitkan analisis bukti video dan audio yang dikumpulkan di media sosial.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak


Materi tersebut berasal dari sumber militer Palestina dan Israel, dan analisis tersebut melihat faktor-faktor seperti cap waktu, lokasi video, bayangan, dan analisis audio forensik dari tembakan. Kelompok itu menemukan bahwa sementara orang-orang bersenjata dan tentara Israel berada di daerah itu, bukti mendukung keterangan saksi bahwa tembakan Israel membunuh Abu Akleh.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
MUI: Bubarkan Mahkamah Internasional Kalau tak Berani Tangkap Benjamin Netanyahu


“Berdasarkan apa yang dapat kami tinjau, IDF (tentara Israel) berada di posisi terdekat dan memiliki garis pandang paling jelas ke Abu Akleh,” kata peneliti utama analisis tersebut Giancarlo Fiorella.


Bellingcat adalah salah satu dari semakin banyak perusahaan yang menggunakan informasi “sumber terbuka” seperti video media sosial, rekaman kamera keamanan, dan citra satelit, untuk merekonstruksi peristiwa. Fiorella mengakui bahwa analisis tidak dapat 100 persen pasti tanpa bukti seperti peluru, senjata yang digunakan oleh tentara, dan lokasi GPS pasukan Israel. Namun dia mengatakan, munculnya bukti tambahan biasanya mendukung kesimpulan awal dan hampir tidak pernah membalikkannya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Inilah yang kami lakukan ketika kami tidak memiliki akses ke hal-hal itu,” kata Fiorella.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem mengatakan, sedang melakukan analisisnya sendiri. Kelompok itu pekan lalu memainkan peran kunci dalam penarikan mundur militer dari klaim awalnya bahwa orang-orang bersenjata Palestina tampaknya bertanggung jawab atas kematiannya.

ADVERTISEMENTS


Klaim Israel didasarkan pada video media sosial yang memperlihatkan seorang pria bersenjata Palestina menembak ke sebuah gang Jenin, dan kemudian sosok lainnya datang berlari untuk mengklaim bahwa mereka telah menembak seorang tentara. Tentara mengatakan bahwa karena tidak ada tentara yang terluka hari itu, orang-orang bersenjata itu mungkin merujuk pada Abu Akleh, yang mengenakan helm pelindung dan jaket antipeluru.

ADVERTISEMENTS


Seorang peneliti B’Tselem pergi ke daerah itu dan mengambil video. Hasil tersebut menunjukkan bahwa orang-orang bersenjata Palestina berjarak sekitar 300 meter dari tempat Abu Akleh ditembak, dipisahkan oleh serangkaian tembok dan gang.

Berita Lainnya:
Hamas Berkomitmen Capai Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel


Juru bicara B’Tselem Dror Sadot mengatakan, kelompok itu telah mulai mengumpulkan kesaksian dari para saksi dan mungkin mencoba untuk merekonstruksi penembakan dengan video dari tempat kejadian. Namun dia mengatakan, pada titik ini belum dapat menyimpulkan siapa yang berada di balik penembakan itu.


 

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi