Kamis, 02/05/2024 - 22:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Sebenarnya Gampang, Tapi Karena Sibuk 3 Periode Jadi Melayang

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen pada triwulan I (Q1)/2022 mengecewakan karena angka tersebut sebenarnya bisa diraih lebih tinggi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi dalam negeri seharusnya bisa dicapai lebih tinggi bahkan bisa mencapai 7 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Sekda DKI Minta Pemudik tak Bawa Kerabat Saat Kembali ke Jakarta
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kalau saja kebijakan fiskal dilakukan secara benar, pertumbuhan 7 persen seharusnya tidak sulit dicapai,” kata Anthony dikutip dari akun Twitternya, Senin (16/5).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Angka pertumbuhan 7 persen dinilai realistis jika para pejabat di pemerintahan benar-benar bekerja serius. Namun yang terjadi saat ini, para pembantu presiden di kabinet dan bawahannya justru sibuk mengurusi hal lain.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Ilmuwan Ini Dipecat NASA Gegara Bocorkan Rahasia Malam Lailatul Qadar

Salah satunya soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang jelas-jelas menabrak konstitusi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Karena negara tidak diurus, para pejabat sibuk dengan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, pertumbuhan 7 persen melayang,” tandasnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi