Rabu, 01/05/2024 - 07:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Negara ASEAN+3 Tumbuh 4,7 Persen

ADVERTISEMENTS

Sri Mulyani menyebut inflasi inti kawasan Negara ASEAN+3 capai 3,5 persen

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) memperkirakan ekonomi negara-negara ASEAN+3 tahun ini akan tumbuh 4,7 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi pada 2023 diperkirakan tumbuh 4,6 persen. Adapun negara yang dimaksud yakni negara anggota ASEAN ditambah China, Jepang dan Korea.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“AMRO memperkirakan pada tahun 2022, ekonomi ASEAN+3 akan tumbuh 4,7 persen dan diproyeksikan mencapai pertumbuhan 4,6 persen pada tahun 2023,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam keterangan resmi, Rabu (18/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Inflasi inti (core inflation) di kawasan ASEAN+3 diperkirakan meningkat menjadi 3,5 persen pada 2022. Kemudian akan menjadi moderat menjadi 2,3 persen pada 2023.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Erupsi Gunung Ruang, AirAsia dan Batik Air Batalkan Sejumlah Penerbangan


Menurutnya peningkatan inflasi tahun ini mencerminkan efek skenario low-base, penghapusan subsidi energi dan beberapa produk penting termasuk kendala dari sisi pasokan yang mendorong naiknya harga bahan baku, energi, transportasi, dan makanan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Prospek inflasi bergantung pada perkembangan harga komoditas global dan kekuatan pemulihan ekonomi,” kata dia.


Dalam menghadapi situasi ekonomi saat ini, menyampaikan tiga hal yang perlu diperhatikan oleh setiap negara dalam menyusun kebijakan untuk mengatasi tantangan saat ini. Pertama kebijakan untuk melindungi kelompok vulnerable. Kedua, melindungi dan menjaga momentum ekonomi dan ketiga mengembalikan kekuatan instrumen fiskal.

Berita Lainnya:
KAI Catat 3,1 Juta Tiket Terjual pada Masa Angkutan Lebaran 2024


Sementara untuk memperkuat kerjasama keuangan regional, mendorong penguatan AMRO sebagai lembaga yang berperan dalam memantau dan mengevaluasi stabilitas ekonomi makro di Kawasan. 


“AMRO juga berperan penting untuk memberikan rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan terkait Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM). Ini merupakan fasilitas jaring pengaman stabilitas keuangan di kawasan,” ucapnya.


Maka itu, peningkatan dari sisi sumber daya manusia yang inklusif dengan dukungan dari seluruh negara anggota menjadi penting dilakukan. Harapannya, AMRO dapat memberikan masukan dan rekomendasi kebijakan yang lebih kredibel kepada negara di kawasan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi