Selasa, 30/04/2024 - 08:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

IN-DEPTH

Petugas Imigrasi Singapura Mencekal UAS Sembari Meminta Maaf dan Mencium Tangannya

ADVERTISEMENTS

Menyoal “Deportasi” UAS dan Tuduhan Serius Otoritas Singapura

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Oleh: Ilham Bintang, Jurnalis Serius, Anggota Dewan Etik PWI

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Peristiwa ” deportasi” Ustaz Abdul Somad ( UAS ) dan rombongan Senin (16/5) lalu di Singapura masih memantik reaksi prokontra di Tanah Air hingga hari ini. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Apalagi setelah Kementerian Dalam Negeri Singapura ( MHA) mengungkap alasan “deportasi” UAS yang sayangnya tanpa didahului klarifikasi dan disertai bukti kongkrit. Rilis MHA diluncurkan

ADVERTISEMENTS


sehari setelah kejadian. Atau selang beberapa jam setelah KBRI Singapura mengirim Nota Diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Singapura untuk meminta  penjelasan mengenai peristiwa itu. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


 “Pesanan” Jakarta


UAS yang dihubungi kemarin menganggap apapun penilaian Otoritas  Singapura terhadapnya, dia tetap menduga kejadian yang menimpanya di kota Singa  adalah “pesanan ” dari Jakarta. Tanpa menjelaskan pihak dimaksudnya. Persis seperti yang pernah dia alami  tempo hari di Timor Leste. “Di Timor Leste sejam sebelum pesawat mendarat, masuk fax dari Jakarta, UAS teroris,” kenangnya ketika dihubungi menanggapi pernyataan Kementerian Dalam Negeri Singapura. 


” Soal fatwa bom syahid di Palestina, jin kafir,  non Muslim disebut Kafir, semua sudah tuntas. Sudah diklarifikasi. Mereka ( MHA) tinggal googling di internet atau klik kanal Youtube semua sudah UAS klarifikasi,” sambungnya Rabu (18/5) siang via WhatsApp, pas di hari ulang tahunnya yang ke 45. 


Cek Fakta 


Merujuk pernyataannya, semalam saya mengecek fakta di Youtube. Benar ada. Judulnya : “Klarifikasi mengenai bom Syahid di Palestina.”Video diupload empat tahun lalu (2018) untuk meluruskan pemelintiran ceramahnya dua tahun sebelumnya (2016).


“Saya masih ingat ceramah saya dua tahun lalu yang ternyata sudah dipotong-potong, sehingga terlepas dari konteksnya. Hari, tanggal, dan di masjid mana saya ceramah soal bom itu pun, saya masih ingat ( menyebut nama masjid). Waktu itu saya menjawab pertanyaan jemaah  soal bom bunuh diri di Palestina.  Saya bilang, sekarang saya klarifikasi, dalam konteks kejadian di Palestina —karena negerinya dicaplok Israel — itu bukan bom bunuh diri namanya melainkan bom perlawanan penindasan, bom syahid. Sebab mati pun mati syahid namanya. Karena perjuangannya  untuk mempertahankan Tanah Air mereka, ” ungkao UAS di video itu sambil mengutip ayat Al Quran yang mendukung perjuangan syahid itu.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi