Selasa, 07/05/2024 - 03:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

CAR Tuding BIN Impor 2.500 Mortir dari Serbia, Dipakai untuk Membombardir Desa di Papua

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Lembaga pemantau senjata yang berasal dari London, Conflict Armament Research (CAR) menuding Badan Intelijen Negara (BIN) telah membeli sebanyak 2.500 mortir dari Serbia untuk dijatuhkan di desa-desa di Papua pada 2021 lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/6/2022), CAR menyebut ribuan mortir tersebut diproduksi di Krusik. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kemudian, kata CAR, mortir-mortir itu dimodifikasi dan dijatuhkan dari udara ketimbang dari tabungnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Tak hanya itu, pihak CAR melaporkan bahwa pembelian tersebut tak dilaporkan ke DPR untuk kemudian disetujui anggarannya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Usai Serang Mapolsek Homeyo, OPM Bakar Gedung SD Inpres Pogapa

Selain itu, CAR menyebut BIN juga menerima 3 ribu inisiator elektronik dan tiga alat pengatur waktu yang difungsikan untuk membasmi bahan peledak.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dalam laporannya CAR menyebut serangan itu dimulai sejak Oktober 2021, ketika sejumlah helikopter menjatuhkan peledak di delapan desa di Distrik Kiriwok, Pegunungan Bintang, Papua selama beberapa hari.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menuru seorang saksi mata dan penyidik HAM setempat, tak ada yang terbunuh dalam serangan itu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Namun, rumah-rumah dan sejumlah gereja hangus terbakar.

“Sangat jelas mortir ini memang senjata yang ditempatkan di area sipil,” ujar Jim Elmslie yang merupakan akademisi Universitas Wallongong dan juga pihak yang menyerahkan laporan CAR ke Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB.

Berita Lainnya:
PLN Perbaiki Jaringan Listrik Terdampak Banjir Lahar Dingin Semeru

Jim menyebut bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran kemanusiaan.

Sementara itu, seorang pendeta bernama Yahya Uopmabin mengaku menyaksikan bagaimana serangan tersebut dilancarkan di pegunungan terdekat.

“Mereka menjatuhkannya dari drone. Banyak rumah ibadah dan rumah penduduk terbakar,” kata Pastor Yahya.

Sementara itu, Eneko Pahabol seorang penyidik yang bekerja untuk lembaga HAM dan gereja, mengatakan ada 32 mortir yang dijatuhkan.

“Termasuk 5 yang tidak meledak sebagaimana ada di foto-foto yang tersebar,” kata dia.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi