Jumat, 17/05/2024 - 12:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Fahri Hamzah Sindir Koalisi Indonesia Bersatu: Elite Kumpul Enggak Pakai Konsep Kayak di Pos Ronda

BANDA ACEH -Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut Koalisi Indonesia Baru (KIB) layaknya perkumpulan yang ada di pos ronda. Golkar, PAN, dan PPP yang tergabung dalam koalisi itu juga dinilainya tak punya konsep politik yang jelas.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Awalnya, Fahri mengatakan KIB tidak konsisten karena ketiga partai itu awalnya mengaku belum membicarkan tokoh politik yang akan diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Tapi, di sisi lain, partai tersebut telah mengusung ketua umumnya sebagai calon presiden.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Ada partai yang sudah menetapkan calon. Oh, menurut kongres kami, ketua umum kami harus jadi presiden. Lah kacau. Kenapa kacau, karena memang enggak ada sistemnya,” kata Fahri kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Juni.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
ICW Minta Jokowi Hati-Hati Pilih Pansel Pimpinan KPK

“Itu yang saya bilang kadang elite itu ngumpul-ngumpul enggak pakai akal, enggak pakai konsep, cuma kayak orang ngumpul-ngumpul di pos ronda kan enggak boleh begitu,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Menurutnya, daripada memikirkan koalisi, para elite politik harusnya lebih serius memikirkan masyarakat. Lagipula, Fahri bilang, kata koalisi dianggap tak ada dalam sistem presidensial yang digunakan Indonesia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Koalisi, sambung dia, harusnya hanya digunakan dalam sistem parlementer.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Jadi saya kira elite kita ada semacam kekurangan memahami sistem kita ini. Bahwa tidak ada yang namanya koalisi di dalam sistem presidensial ini,” ujar eks politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Cuma Gara-gara Hal Ini, Polisi di Bulukumba Pukuli Siswi SMA hingga Babak Belur dan Patah Tulang

Fahri juga mengatakan partai harusnya bersikap oposisi terhadap pemerintah yang berjalan. “Sebenarnya tidak boleh berkoalisi di dalam sistem presidensial. Sebab itu artinya persekongkolan,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS

Dia juga mendorong presidential thresold atau ambang batas pencalonan presiden nol persen. Tujuannya, agar tak ada koalisi dan setiap ketua umum partai politik di Tanah Air bisa maju.

ADVERTISEMENTS

“Enggak perlu ada koalisi. Harusnya ketua umum berani maju menjadi calon presiden. Ngomong ke rakyat bahwa yang mau jadi presiden saya,” pungkas Fahri.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi