Kamis, 09/05/2024 - 02:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Siapa Sosok Pak Eddy yang Mengontrol Aksi FPI Palsu Dukung Anies Baswedan? Dia Berani Nyawer Rp 150 Per Orang

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Massa yang mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam atau FPI menggelar aksi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022) siang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Adapun ternyata pihak FPI yang asli pun membantah. Menurutnya, mereka sama sekali tak menurunkan massa dan menggelar aksi dukungan di Pilpres 2024, untuk mendukung Anies Baswedan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurut DPP FPI Bidang Advokasi Aziz Yanuar, suara FPI disebutnya seksi untuk digunakan di politik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ya, suara FPI memang seksi untuk menjadi daya tarik politik sehingga klaim mengatasnamakan FPI patut dipertanyakan siapa di balik ini semua?” kata Aziz, Senin (6/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Sedangkan di media sosial, muncul video permintaan maaf dari seorang pria bersorban bernama KH Khoerul Anam yang memimpin doa pada aksi FPI palsu dukungan untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Video tersebut mengejutkan banyak pihak, sebab ternyata ia disuruh untuk memimpin doa di aksi yang mengatasnamakan aksi mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Bakal Makin Mahal, Pemerintah Mau Kenakan Iuran Pariwisata ke Tiket Pesawat

Menurut pria bersorban yang diminta mempin doa itu, ia ditelepon oleh seorang pria bernama Eddy, dan diminta memimpin doa untuk aksi yang digelar Senin (6/6/2022) itu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Saya ditelepon oleh Pak Eddy pada pukul 00.00 WIB, dan diminta untuk memimpin doa,” kata pria bersorban itu, dalam tayangan video.

Adapun dalam tayangan video itu, pria bersorban itu meminta maaf keikutsertaannya di aksi dukungan untuk Anies Baswedan itu.

Ia pun justru merasa tertipu oleh orang yang memintanya memipin doa di aksi tersebut.

Tak hanya itu, menurut kesaksian pria bersorban itu, semua orang yang mengikuti aksi tersebut diberikan uang senilai Rp 150 ribu per orang.

Berikut ini kesaksian pria yang diminta untuk memimpin doa di aksi yang mengatasnamakan Dukungan FPI untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024.

“Hayo… Siapa bapak Eddy yg mengatur aksi FPI Palsu dan membayar 150rb/orang?,” tulis akun @DPP_LIP.

Siapa

Adanya aksi yang mengatasnamakan FPI Reborn mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi capres 2024 menimbulkan pertanyaan

Berita Lainnya:
40 Perusahaan China Produksi Baja Ilegal di Indonesia, Pemerintah Kecolongan?

Adapun Front Persaudaraan Islam (FPI) menepis mentah-mentah FPI Reborn bagian dari gerakannya. Lalu siapa di balik FPI Reborn?

Kabar perihal adanya FPI Reborn ini tersebar lewat foto-foto yang beredar di media sosial.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (ist)

Dalam foto yang beredar itu, tampak massa berpakaian serba putih sambil membawa bendera bertuliskan ‘FPI’.

Adapun mereka juga membawa spanduk ‘FPI Dukung Anies untuk Presiden 2024.

Anies Presiden. FPI Reborn’.

Massa menggelar aksi di Patung Kuda. Sejumlah remaja terlihat mengikuti aksi tersebut.

Usut demi usut, ternyata sebuah pengkuan dari KH Khoerul Anam,

Dalam pengakuannya seperti di video di atas, dia dibayar untuk memimpin doa di aksi dukungan untuk Anies Baswedan itu.

Namun ia juga menyebut merasa telah dijebak karena tak tahu bahwa aksi itu bukan dilakukan oleh FPI.

Ia pun menyampaikan permohonan maafnya kepad FPI pada sebuah video.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi