Selasa, 21/05/2024 - 10:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Usai Penghinaan Nabi Muhammad, Beredar Surat Ancaman Gerilyawan akan Balas India

Surat ancaman itu belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

LUCKNOW — India memperketat keamanan publik setelah beredarnya surat peringatan serangan gerilyawan untuk membalas pernyataan yang menghina Nabi Muhammad, oleh seorang pejabat partai nasionalis Hindu yang berkuasa.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Beberapa kelompok media India membagikan surat yang dikaitkan dengan cabang Alqaidah di anak benua India (AQIS). Surat itu berisi ancaman bom bunuh diri di negara-negara bagian India untuk membela kehormatan Nabi.


Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri India mengatakan badan-badan intelijen sedang memeriksa keaslian ancaman yang dikeluarkan oleh AQIS tersebut.”Kami juga telah memerintahkan polisi negara bagian untuk memastikan pertemuan publik atau unjuk rasa tidak diperbolehkan karena dapat menjadi sasaran kelompok militan,” kata seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri di New Delhi, Rabu.


Ancaman keamanan muncul beberapa hari setelah juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi berkomentar tentang Nabi Muhammad dalam debat di televisi.Pernyataan juru bicara BJP Nupur Sharma memicu kegemparan di antara Muslim di India dan memicu protes diplomatik dari negara-negara Islam yang menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kisah Ummu Syarik dan Air Misterius yang Membuat Penduduk Makkah Bersyahadat 


Sharma telah diskors dari partai, sementara juru bicara lain yaitu Naveen Kumar Jindal dikeluarkan karena komentarnya tentang Islam di media sosial.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Polisi di India utara menangkap seorang pemimpin pemuda BJP karena mengunggah komentar anti-Muslim di media sosial, bersama dengan 50 orang lainnya yang ambil bagian dalam kerusuhan sporadis di kalangan minoritas Muslim di beberapa bagian India pekan lalu atas pernyataan Sharma.


Pada Senin (6/6), Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa cuitan dan komentar menghina sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah. Instruksi telah dikeluarkan kepada beberapa anggota senior BJP untuk “sangat berhati-hati” ketika berbicara tentang agama di ruang publik.

ADVERTISEMENTS


Sejumlah pemimpin dari negara Islam termasuk Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Iran, dan Afghanistan menuntut permintaan maaf dari India dan memanggil diplomat untuk memprotes pernyataan anti Islam tersebut.

ADVERTISEMENTS


Sebanyak 57 anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berpengaruh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penghinaan itu datang dalam konteks suasana kebencian yang semakin intens terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap umat Islam.

Berita Lainnya:
Dua Tipe Pendosa yang Belum Pernah Dilihat Nabi Muhammad SAW


Muslim minoritas India telah merasakan lebih banyak tekanan dalam berbagai hal mulai dari kebebasan beribadah hingga jilbab di bawah pemerintahan BJP. Baru-baru ini juga terjadi bentrokan antara umat Hindu dan Muslim selama prosesi keagamaan, menyusul kerusuhan mematikan pada 2019 dan 2020.


Kontroversi baru telah menjadi tantangan diplomatik bagi Modi yang dalam beberapa tahun terakhir telah mempererat hubungan kuat dengan negara-negara Islam yang kaya energi. Kelompok hak asasi Islam di India mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya para pemimpin asing berpengaruh berbicara untuk menentang apa yang mereka sebut penghinaan yang dialami oleh kelompok minoritas.


“Suara kami akhirnya didengar, hanya para pemimpin dunia yang dapat mendorong pemerintah Modi dan partainya untuk mengubah sikap mereka terhadap Muslim,” kata Ali Asghar Mohammed, yang menjalankan kelompok hak sukarela untuk Muslim di ibu kota komersial India, Mumbai.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi