Kamis, 02/05/2024 - 14:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Pekerja Sektor Publik Sri Lanka Didorong untuk Bertani

ADVERTISEMENTS

Pemerintah Sri Lanka setujui skema empat hari kerja dalam sepekan bagi pekerja publik

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 KOLOMBO — Pemerintah Sri Lanka menyetujui skema empat hari kerja dalam seminggu bagi pekerja sektor publik. Perubahan skema kerja ini bertujuan mendorong para pekerja di sektor publik untuk menanam tanaman pangan di tengah krisis ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Jumlah pekerja sektor publik di Sri Lanka mencapai sekitar satu juta orang. Kabinet Sri Lanka pada Senin (13/6/2022) malam menyetujui proposal bagi pekerja sektor publik untuk diberikan cuti setiap Jumat selama tiga bulan ke depan. Langkah ini diambil karena negara kekurangan bahan bakar. Selain itu, pemerintah juga mendorong mereka untuk bertani.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ajang Balap Mobil Sri Lanka Tewaskan Tujuh Orang
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Sangat tepat untuk memberikan cuti satu hari kerja kepada pejabat pemerintah untuk terlibat dalam kegiatan pertanian di halaman belakang mereka atau di tempat lain sebagai solusi untuk kekurangan pangan yang diharapkan,” kata kantor informasi pemerintah dalam sebuah pernyataan. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Sri Lanka telah dilanda kekurangan devisa sehingga kesulitan untuk membayar impor bahan bakar, makanan, dan obat-obatan yang kritis. Penduduk Sri Lanka harus mengantri di pom bensin selama berjam-jam. Mereka juga telah mengalami pemadaman listrik selama berbulan-bulan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Depresiasi mata uang, kenaikan harga komoditas global dan kebijakan melarang pupuk kimia mendorong inflasi makanan menjadi 57 persen pada April.

Berita Lainnya:
Turki: Untuk Urusan HAM, AS Terapkan Standar Ganda


Pemerintah sedang dalam pembicaraan untuk paket bailout dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan, bulan ini Sri Lanka membutuhkan setidaknya 5 miliar dolar AS untuk memenuhi impor penting.


Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa, mereka siap membantu Sri Lanka. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe pada Senin (13/6/2022).


“Selama masa-masa yang menantang secara ekonomi dan politik ini, AS siap bekerja dengan Sri Lanka, dalam koordinasi yang erat dengan Dana Moneter Internasional dan komunitas internasional,” kata Blinken. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi