“Kalau parah (gejalanya) bisa menyebabkan kematian pada orang yang punya penyakit penyerta (komorbid) meski jumlahnya lebih rendah dibandingkan saat ada varian Delta,” katanya.
Dicky namun melihat Indonesia dalam dua tahun terakhir memiliki modal imunitas tubuh. Faktor ini yang membuat orang yang terpapar subvarian virus ini akan banyak yang tidak bergejala.
“Namun yang saya amati juga dari negara lain, meski cakupan vaksinasi Covid-19 di sebuah negara sudah di atas 80 persen misalnya Portugal tetapi populasi lansianya lebih dominan dan tidak memiliki bekal hybrid bisa berisiko lebih besar. Immunity hybrid adalah terinfeksi Delta dan penduduknya sudah divaksin lengkap namun kalau negaranya belum terdampak varian Delta maka berisiko lebih besar karena blokadenya (menghalangi BA.4 dan BA.5) tidak memadai,” ujarnya.
Kendati demikian, ia mengingatkan status imunitas tubuh tidak bisa hanya jadi andalan. Harus tetap dikombinasi dengan memakai masker. Artinya, ia mengingatkan masker menjadi penting. “Meski tidak diwajibkan, gunakan masker untuk proteksi dan keamanan,” katanya.
Sumber: Republika