Selasa, 07/05/2024 - 09:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Kemenkeu Berencana Ubah Skema Subsidi Elpiji 3 Kg dan BBM

ADVERTISEMENTS

Kemenkeu berencana ubah skema subsidi karena selama ini dinikmati golongan mampu

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Pemerintah berencana mengubah skema pemberian subsidi dari subsidi terbuka menjadi berbasis orang. Hal ini mengingat mayoritas LPG 3 kg dan BBM bersubsidi dinikmati oleh masyarakat golongan mampu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan hanya 23,3 persen penggunaan LPG 3 kg oleh masyarakat golongan miskin, sisanya sebesar 57,9 persen merupakan orang golongan mampu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Kalau kita lihat bagaimana manfaat yang diterima masyarakat terhadap LPG memang terlihat sekali dinikmati oleh hampir seluruh masyarakat yang justru kelompok mampu,” ujarnya saat rapat kerja dengan DPR, Selasa (14/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Soal Perubahan Harga BBM, Ini Kata Erick Thohir


Sedangkan BBM bersubsidi, sebesar 60 persen masyarakat golongan mampu menikmati hampir 80 persen dari total konsumsi atau 33,3 liter per rumah tangga per bulan. Sisanya, yaitu 40 persen masyarakat golongan miskin hanya menikmati konsumsi BBM bersubsidi sebanyak 17,1 liter per rumah tangga per bulan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Ini yang menjadi evaluasi bagi kita semakin bisa pertajam kebijakan subsidi ke depan,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Menurutnya perubahan skema pemberian subsidi juga dikarenakan beban yang ditanggung negara semakin berat. Sebagai contoh, 80 persen LPG di Indonesia berasal dari impor karena adanya konflik geopolitik membuat harga komoditas semakin meningkat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Dirjen Hubud Pantau Pergerakan Angkutan Lebaran 2024 di Denpasar


Kendati, meskipun harga gas naik, harga jual eceran (HJE) LPG di Indonesia sebesar Rp 4.250 per kg sejak 2010. Padahal, harga keekonomiannya kini sebesar Rp 19.609 per kg.


“Ini menunjukkan besarnya beban dari subsidi LPG yang kita lakukan tapi ini keputusan dari kita bersama untuk menjaga daya beli di tengah ketidakpastian 2022,” ucapnya.


Hal yang sama BBM bersubsidi, menurutnya, selisih antara harga penetapan dengan harga keekonomian dari BBM jenis solar saat ini sangat tinggi sebesar Rp 5.150 khusus harga penetapan dan keekonomian sebesar Rp 12.170.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi