Selasa, 30/04/2024 - 14:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kisah Gubernur Himsh Menolak Seribu Dinar

ADVERTISEMENTS

Ada kisah menarik dan patut direnungkan dari kisah gubernur Himsh.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Ada kisah menarik dan patut direnungkan oleh setiap Muslim, yaitu ketika Khalifah Umar bin Khattab singgah di Himsh, wilayah di mana Said bin Amir menjabat sebagai gubernur. Sebelumnya Umar berkunjung ke Syam, lalu singgah di Himsh (terletak di bagian tengah Suriah).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Di Himsh, Umar bin Khattab memerintahkan pembantunya untuk mendata penduduk miskin di wilayah Himsh. Setelah selesai mendata, lalu diketahui bahwa Said bin Amir ternyata masuk dalam data tersebut. Umar pun meneteskan air mata usai mengetahuinya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Syaikh Muhammad Sa’id Mursi dalam ‘Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah’ terbitan Pustaka Al-Kautsar, menjelaskan, karena kondisi tersebut, Umar pun memberi Said uang 1.000 dinar. Said menerimanya kemudian mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un”. Istri Said bin Amir merasa heran mengapa suaminya mengucapkan itu. “Apa yang terjadi, apakah Amirul Mukminin meninggal dunia?,” tanya istri Said.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kisah Cicit Nabi Nuh Ngelmu Sihir Hingga Tega Bunuh Ayahnya Sendiri 


Said menjawab, “Bahkan lebih dari itu.” Istrinya bertanya kembali, “Lalu apa yang terjadi?” Said pun berucap, “Dunia telah menghampiriku dan cobaan berat telah mendatangiku.” Uang tersebut tidak digunakan oleh Said, tetapi diberikan kepada fakir miskin.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Penduduk di wilayah Himsh suatu kali pernah mengadukan Said bin Amir kepada Umar bin Khattab. Aduan ini pertama karena Said tidak keluar rumah kecuali menjelang siang. Kedua, selama dua hari dalam sebulan, Said tidak keluar dari rumahnya dan penduduk sekitar sama sekali tidak melihatnya. Ketiga, pada malam harinya Said tidak mau menerima tamu. Keempat, dia sering jatuh pingsan.


Umar bin Khattab memanggil Said untuk menanyakan kebenaran aduan tersebut. Said menjelaskan, dia baru keluar rumah menjelang siang karena pada pagi harinya dia harus membantu istri mengadon roti kemudian menunggu istrinya mengenakan jilbab. Setelah berwudhu, barulah ia berangkat ke kantor gubernur. Semua ini dilakukan karena keluarganya tidak punya pembantu.

Berita Lainnya:
Alasan Mulia di Balik Keputusan Sahabat Nabi Menikahi Janda


Kedua, Said tidak keluar rumah selama dua hari dalam sebulan, itu karena dia tidak memiliki pembantu dan pakaian dinas pengganti. Untuk itu, dia harus mencuci pakaian dinasnya satu kali dalam sebulan lalu menunggunya sampai kering.


Ketiga, Said tidak mau menerima tamu pada malam hari karena di malam hari ia khususkan untuk Allah SWT dan siang hari untuk rakyatnya. Keempat, Said bin Amir sering pingsan karena sering mengingat peristiwa yang terjadi pada Khubaib bin ‘Adi, yaitu ketika Khubaib dipasung dan disalib oleh kaum Quraisy di pohon.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi