Selasa, 30/04/2024 - 13:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Pemerintah Didesak Tambah Subsidi Solar

ADVERTISEMENTS

Kegiatan sektor industri di daerah masih terkendala pasokan dan harga solar.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto mendesak pemerintah meningkatkan volume dan besaran subsidi solar dalam APBN 2023. Sebab, ia melihat setelah pandemi Covid-19 melandai, kegiatan sektor industri masih terkendala akan pasokan dan harga solar di berbagai daerah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Padahal, menurut dia, kebutuhan akan BBM solar untuk industri dan transportasi akan meningkat. Tanpa adanya kenaikan jumlah pasokan, tentu ini akan menimbulkan kerawanan bagi terjadinya kelangkaan BBM.

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Hal ini penting, agar beban kenaikan harga minyak dunia tidak langsung ditimpakan kepada masyarakat berupa kenaikan harga solar, namun beban tersebut ditanggung oleh pemerintah yang betindak sebagai shock absorber atas kenaikan harga energi dunia,” ujar Mulyanto, Senin (20/6/2022).

Berita Lainnya:
Jokowi dan Menlu China Bahas Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya


 


Politisi fraksi PKS ini mengusulkan kepada pemerintah agar subsidi pada tahun 2023 untuk BBM jenis solar ini dinaikkan dari Rp 500 per liter menjadi Rp 3.500 per liter, untuk menyesuaikan dengan kenaikan ICP (harga minyak mentah Indonesia) yang menyentuh angka USD 100 per barel. Diakuinya, pembahasan terkait besaran subsidi tetap solar ini, memang cukup alot. Mengingat tambahan anggaran ini relatif besar.


Namun demikian, akhirnya Komisi VII DPR dan Menteri ESDM sepakat pada angka subsidi tetap solar sebesar Rp 3.000 per liter. Dengan angka tersebut, berarti terjadi kenaikan subsidi solar sebanyak enam kali lipat dari subsidi tetap solar yang ada sekarang, yakni sebesar Rp 500 per liter.

Berita Lainnya:
Ada Indomaret di Kereta Cepat Whoosh, Ini Kata KCIC


“Pemerintah menyetujui angka subsidi solar ini. Dengan catatan bahwa akan dilaksanakan pembatasan penggunaan BBM solar agar tepat sasaran,” kata Mulyanto.


 


Rapat Kerja Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM berhasil menyepakati Asumsi Dasar Sektor ESDM RAPBN Tahun 2023. Rinciannya, ICP sebesar 90-110 USD/barel, volume solar bersubsidi 16,5-17 juta kilo liter, volume LPG 3 kilogram 8.00-8.50 juta MTon, subsidi tetap minyak solar (gas oil 48) Rp 3.000 per liter, dan subsidi listrik sebesar Rp 69-72 triliun.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi