Jumat, 03/05/2024 - 05:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Ini Penjelasan Ilmiah Mengapa Makan Semangkuk Sereal Masih Membuat Perut Cepat Lapar

ADVERTISEMENTS

Sarapan semangkuk sereal justru memicu rasa lapar yang lebih cepat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Beberapa makanan atau minuman dengan nilai kalori yang sama memberi nutrisi yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Selain itu, juga menyeimbangkan hormon dan membuat perut kenyang lebih lama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Ahli diet yang berbasis di Toronto, Abby Langer mengatakan, ada perbedaan dalam cara tubuh mencerna jenis kalori tertentu. Kemudian, digunakan untuk energi atau disimpan untuk nanti.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Jika Anda berbicara tentang kalori, setiap orang berbeda, tapi sebagai aturan saya akan mengatakan tubuh cenderung menyerap kalori dari sesuatu seperti donat lebih mudah daripada kalori dari sesuatu seperti alpukat,” ujar Langer seperti dilansir dari laman Cnet, Selasa (21/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Umumnya, semakin keras tubuh bekerja untuk mencerna makanan, semakin sedikit kalori yang benar-benar dibutuhkan darinya. Makanan yang berbeda memberikan berbagai jenis energi (atau kalori) untuk tubuh.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Junaidi Matraman Pengusaha Nasi Gurih Bang Jun Meninggal Dunia


Setiap makanan mengandung profil makronutriennya sendiri yang unik (karbohidrat, protein dan lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral), yang dibutuhkan tubuh dalam rasio yang tepat untuk bertahan hidup. Itu sebabnya tidak semua makanan turun dengan cara yang sama atau menghasilkan jenis energi yang sama.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Dr. Niket Sonpal, ahli gastroenterologi di New York City, menjelaskan, saluran pencernaan dan tubuh melihat energi dalam kaitannya dengan zat gizi makro tersebut. “Mereka memiliki implikasinya sendiri,” ujar Sonpal.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Misalnya, kalori dari karbohidrat diproses dengan cepat, protein dicerna lebih lambat dan lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Pikirkan berapa lama seseorang bisa tetap puas atau kenyang setelah sarapan telur dengan keju dibandingkan dengan semangkuk sereal. 


Jika semangkuk sereal hanya memiliki 200 kalori, dan telur keju mengandung lebih banyak kalori. Anda mungkin berasumsi bahwa sereal itu lebih sehat. Tetapi tubuh  akan membakar karbohidrat dalam sereal lebih cepat daripada protein dan lemak dalam telur, sehingga membuat Anda lapar lagi lebih cepat dan perlu makan lebih banyak makanan untuk energi.

Berita Lainnya:
Kapolda Aceh Apresiasi Upaya Ditlantas Meminimalisir Laka Lantas


Karbohidrat yang lebih tinggi serat, seperti roti gandum atau beras merah atau beras merah, bukan roti putih dan nasi. Semakin memperlambat pencernaan dan meningkatkan rasa kenyang dan kepuasan.


Bahkan, di dalam makronutrien itu, ada perbedaan bagaimana mereka mempengaruhi tubuh Anda lama setelah makanan dicerna. Misalnya, minyak zaitun, lemak tak jenuh, tidak menumpuk di lapisan pembuluh darah.


Beberapa penelitian juga muncul tentang bagaimana jenis lemak lain yang kita anggap “buruk” sebenarnya mengandung asam lemak esensial dan nutrisi lain yang penting bagi kesehatan kita.


“Proses biokimia untuk memecah lemak, untuk semua maksud dan tujuan, semuanya sama,” ujar Sonpal.


Tapi apa yang dilakukan tubuh dengan lemak dan proses inflamasi apa yang kemudian mereka sebabkan di bagian tubuh lain berbeda.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi