Jumat, 26/04/2024 - 18:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Protes Islamofobia India, Seruan Usir Umat Hindu Ramai di Medsos Negara Teluk   

ADVERTISEMENTS

Seruan usir warga Hindu dari negara Teluk mendapat respons beragam

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

NEWDELHI–Sebuah seruan agar jutaan umat Hindu diusir dari negara-negara Teluk sedang ramai dibahas di media sosial. Aksi ini adalah tanggapan atas kebrutalan yang sedang berlangsung terhadap minoritas Muslim India. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Sebuah tagar berbahasa Arab mulai menjadi tren di Twitter yang menuntut semua umat Hindu diusir dari negara-negara Teluk. Perlu diketahui, negara teluk adalah tempat lebih dari delapan juta warga negara India tinggal dan bekerja. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Tagar, yang secara kasar diterjemahkan menjadi “Kick the Hindus out of the Gulf”, telah dibagikan ribuan kali di Twitter. Seorang pengguna mencap situasi “genosida” terhadap Muslim di India. 

ADVERTISEMENTS


“Negara-negara Teluk dapat melakukan lebih dari sekadar penghukuman, Muslim India menderita di bawah rezim fasis, kita harus menghentikan genosida anti-Muslim,” tulis mereka.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ibu ini Mualaf Sendirian di Keluarganya, Anaknya Kristen Semua, Kok Bisa? Ini Kesaksiannya...


Berdasarkan twit tersebut, terdapat 3,4 juta warga India di Uni Emirat Arab, 2,5 juta di Arab saudi, 1 juta di Kuwait, 779 ribu di Oman, 756 ribu di Qatar, dan 332 ribu di Bahrain.  . 


Ketegangan memuncak bulan lalu setelah Nupur Sharma, seorang anggota partai berkuasa nasionalis Hindu India, membuat pernyataan yang menghina Nabi Muhammad SAW. 


Sharma, juru bicara Perdana Menteri Narendra Modi, membuat pernyataan di televisi pada 26 Mei tentang istri termuda Nabi Muhammad SAW, yang memicu demonstrasi di seluruh dunia Islam. 


Pernyataan itu memicu protes diplomatik tidak hanya di negara rival India Pakistan, tetapi juga di negara-negara Arab kaya yang biasanya menikmati hubungan dekat dengan India. 

Berita Lainnya:
Bandara Ngurah Rai Dapat Tambahan Maskapai Rute India


Lebih dari 20 negara secara terbuka mengutuk pernyataan itu. Sikap keras tersebut dengan cepat menempatkan Partai Bharatiya Janata India sebagai pemicu kerusakan. 


Partai tersebut meminta maaf dan menangguhkan Sharma serta Naveen Kumar Jindal, tokoh lain yang dituduh men-tweet tentang Nabi Muhammad SAW.


Tetapi banyak negara Muslim telah melihat langkah dari pemerintah India ini sebagai kurang bersemangat, terutama mengingat pembalasan brutal terhadap anggota minoritas Muslim India yang berjumlah 200 juta orang yang turun ke jalan sebagai protes. Beberapa demonstran tewas, ratusan ditangkap dan rekaman rumah pengunjuk rasa yang dihancurkan sehubungan telah muncul secara online. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi