Jumat, 03/05/2024 - 23:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Uni Eropa Terpecah Soal Isu Pembangunan Pabrik Pupuk di Negara Miskin

ADVERTISEMENTS

Sebagian khawatir rencana investasi pabrik pupuk bertentukan dengan misi hijau UE

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 LUKSEMBURG — Uni Eropa terpecah menjadi dua kelompok tentang bagaimana membantu negara-negara miskin mengatasi krisis pangan dan kelangkaan pupuk yang disebabkan perang di Ukraina. Sebagian khawatir rencana investasi tanaman di Afrika akan berbenturan dengan misi hijau Uni Eropa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Invasi Rusia ke Ukraina memicu krisis pangan dunia dan dikhawatirkan akan semakin memburuk karena ekspor gandum dari Ukraina turun drastis dan harga pupuk kimia meningkat tajam. Rusia dan Belarusia yang terlibat dalam perang di Ukraina merupakan produsen besar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Selama berminggu-minggu Uni Eropa mencari cara membantu negara-negara miskin di Afrika dan Timur Tengah mengatasi krisis dengan menawarkan dana segar baru. Sambil menyakinkan mereka sanksi Uni Eropa pada Moskow dan Minsk bukan penyebab krisis pangan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Korsel Investasikan 49 Miliar Won untuk Jet Tempur FA-50


Di pertemuan pemimpin Uni Eropa pekan ini blok itu berencana meluncurkan inisiatif baru untuk menurunkan ketergantungan negara-negara miskin pada pupuk Rusia. Caranya dengan membantu mereka membangun pabrik pupuk sendiri.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Namun di pertemuan utusan Uni Eropa pekan lalu Komisi Uni Eropa dengan eksplisit menentang rencana itu. Mereka memperingatkan dukungan untuk membangun pabrik pupuk di negara berkembang tidak konsisten dengan kebijakan lingkungan dan energi Uni Eropa.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Produksi pupuk kimia berdampak besar pada lingkungan dan membutuhkan energi yang besar, tapi efektif mendorong hasil pertanian. Dalam rancangan kesimpulan pertemuan 23 dan 24 Juni mendatang mendesak komisi Uni Eropa untuk menyarankan rencana “mendukung pembangunan kapasitas pabrik pupuk dan alternatif di negara-negara berkembang”.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Laporan: Serangan Drone Israel Tumbang oleh Pertahanan Iran


Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan teks yang bertanggal 15 Juni dan disiapkan staf Presiden Dewan Eropa Charles Michel itu akan dibahas dan akan diubah para duta besar Uni Eropa.


Pejabat tersebut menambahkan komisi Eropa mendesak pemerintah untuk mengubah teks itu dan hanya mengacu pada rencana mempromosikan alternatif pada pupuk atau penggunaan pupuk yang efisien. Komisi Eropa tidak memberikan komentar mengenai hal ini. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi