Jumat, 26/04/2024 - 17:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Gubernur BI: Indonesia Tak Perlu Buru-Buru Tingkatkan Suku Bunga Acuan

ADVERTISEMENTS

BI akan pertahankan suku bunga rendah sampai ada tekanan fundamental pada inflasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai Indonesia tak perlu terburu-buru untuk meningkatkan suku bunga acuan dengan kondisi inflasi yang masih rendah saat ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kami akan mengatur kebijakan suku bunga rendah kami sebesar 3,5 persen sampai terdapat tekanan fundamental pada inflasi,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Peluncuran Laporan “Indonesia Economic Prospects June 2022” yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (22/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Maka dari itu bank sentral akan terus melanjutkan stabilisasi nilai tukar rupiah dan memulai normalisasi likuiditas untuk mengarahkan kebijakan moneter yang mendukung stabilitas perekonomian pada tahun ini. Normalisasi likuiditas dilakukan melalui peningkatan Giro Wajib Minimum (GWM) menjadi enam persen pada Juni 2022, kemudian menjadi tujuh persen pada Juli 2022, dan September 2022 menjadi sembilan persen.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Viral Redenominasi Rupiah, Ada Uang Kertas Pecahan 1.0, Apa Kata Bank Indonesia?

Kendati begitu Perry, menilai kondisi likuiditas tersebut masih akan cukup bagi perbankan untuk memberikan kredit, serta berpartisipasi dalam operasi pemerintah. Di sisi lain, BI terus melakukan digitalisasi sistem pembayaran untuk membangun ekonomi dan keuangan digital nasional untuk mencapai inklusi ekonomi dan keuangan guna mendukung UMKM, termasuk untuk wanita dan pemuda.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Lebaran Hari Pertama, Pengguna KRL Lebihi 250 Ribu Orang

“Jadi saat kebijakan moneter mendukung stabilitas, kebijakan lainnya seperti makroprudensial dan sistem pembayaran digital masih akan didorong untuk pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.

Selain itu ia menegaskan akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan BI bersama dengan pemerintah untuk memastikan stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian pemulihan ekonomi Indonesia ke depannya akan terus berlanjut dan menuju ke prospek jangka menengah, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi