Sabtu, 27/04/2024 - 06:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

IHSG Diprediksi Mampu Tembus Level 7.800 di Akhir 2022

ADVERTISEMENTS

Analis yakin IHSG mampu tembus 7.800 disokong pertumbuhan earning per share

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi dapat mencapai level 7.800 pada akhir tahun 2022. Capaian tersebut didukung oleh sejumlah faktor diantaranya pertumbuhan Earning per Share yang di atas 20 persen serta pemulihan pandemi Covid-19 yang semakin baik menuju endemi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Faktor lainnya, commodity boom yang diharapkan dapat berujung kepada peningkatan konsumsi dapat memicu terjadinya capex cycle dan labor rehiring pada Semester II 2022,” kata Head of Equity Analyst Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer, dalam risetnya, dikutip Ahad (26/6). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
DPR Peringatkan Triple Shock Jika Harga Minyak Dunia Naik


Hal yang juga dapat menjadi sentimen positif bagi IHSG menurut Adrian adalah faktor ketahanan ekonomi Indonesia terhadap external risks seperti neraca perdagangan kuat, external debt to GDP sehat, kondisi likuiditas domestik yang baik, dan juga tingkat inflasi yang masih terjaga meskipun dalam pergerakan yang naik. 

ADVERTISEMENTS


Laba operasional perusahaan tumbuh sebesar 40 persen year-on-year (YoY) pada Kuartal I 2022. Adrian melihat, kinerja yang sudah sangat baik ini mengidikasikan kinerja di Kuartal II 2022 akan lebih baik, terutama mempertimbangkan data selama Ramadan. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Dukung Kelancaran Mudik, Ini Testimoni Pengguna SPKLU PLN


Di sisi lain, Adrian memproyeksikan volatilitas global masih terus berlangsung. Namun dengan valuasi saham yang tidak terlalu mahal, pertumbuhan EPS yang tinggi, kondisi likuiditas domestik yang kuat didukung oleh neraca perdagangan yang positif, serta real yield yang masih positif dan tinggi relatif ke negara-negara lain, membuat Indonesia lebih resilient menghadapi risiko eksternal.


Pada perdagangan Jumat (24/6), IHSG berhasil ditutup menguat ke level 7.092,43 atau meningkat sebesar 0,64 persen. Sejak awal tahun, IHSG masih mampu bertahan di zona hijau dengan kenaikan mencapai 7 persen. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi