Senin, 06/05/2024 - 23:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah: Bangun Gereja di Indonesia Lebih Mudah Dibanding Masjid di AS

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Guru Besar Politik Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Masykuri Abdillah mengatakan bahwa lebih mudah membangun tempat ibadah gereja di Indonesia ketimbang membangun masjid di Amerika.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Pernyataan ini disampaikan oleh Masykuri Abdillah sebagai narasumber dalam Seminar Nasional berjudul “Koreksi Kebebasan Beragama ala Barat” pada Rabu (29/6/2022) di Aula Sekolah Pascasarjana (SPS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Seminar yang diselenggarakan oleh SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diisi oleh dua narasumber lainnya yaitu Dr Dina Yulianti Sulaeman dari Universitas Padjajaran Bandung dan  Muhammad Azis dari Universitas Ahmad Dahlan Jogyakarta.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kemudian seminar nasional diberikan pengantar oleh Prof Asep Jahar selaku direktur SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Jadi Wapres Terpilih, Nasib Gibran Tersandera Aneka Dugaan Kasus

Dalam pengantarnya, Asep Jahar mengatakan bahwa kebebasan beragama secara prinsip harus memberikan keadilan sebagaimana amanah dari prinsip-prinsip ajaran Islam.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Indonesia, lanjut Asep sudah memiliki wadah yang cukup baik dalam praktek kebebasan beragama dalam wadah Pancasila.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Untuk merespon isu-isu kebebasan beragama, Masykuri melihat sejumlah keluhan yang sering didengar antara lain keluhan diskriminasi dari sebagian kelompok agama minoritas Kristen dan Katolik, bahwa mereka kesulitan untuk mendirikan tempat ibadah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Tetapi harus diingat, kata penulis “Islam Agama Kedamaian” ini bahwa data gereja di Indonesia ini terbanyak ketiga setelah Amerika dan Brazil. “Jadi coba barat melihat datanya jangan hanya satu pintu dari laporan LSM saja, tetapi harus dari laporan-laporan pembanding yang lainnya,” ungkapnya.

Berita Lainnya:
Ini Tampang Pembunuh Wanita Dalam Koper di Cikarang Bekasi yang Ditangkap di Palembang

Sementara itu, Dina Sulaeman mengatakan bahwa konsep kebebasan beragama yang dilakukan Barat dalam hal ini Amerika menjadi bagian dari projek demokrasi liberal yang dipaksakan. Ini sekaligus satu paket dengan penyebaran ekonomi liberalnya yang dipaksa ke negara-negara lain.

Kemudian, Muhammad Azis mengatakan bahwa jika melihat data-data secara keseluruhan bahwa diskriminasi di Barat jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara yang berkembang.

Lebih lanjut Masykuri mengatakan bahwa faktanya saat ini seolah-olah masyarakat Muslim atau negara-negara yang mayoritas Muslim sebagai pelaku anti kebebasan beragama. “Jadi hal ini tidak benar,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi