Jumat, 03/05/2024 - 15:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Wabah PMK, Peternak tak Perlu Panik

ADVERTISEMENTS

Sebanyak 285.833 ekor hewan ditemukan terpapar, 92.237 ekor telah dinyatakan sembuh

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Peternak Indonesia sedang berjuang mengatasi penularan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini, berdasarkan catatan Kementerian Pertanian (Kementan) pada Selasa (28/6/2022), ditemukan di 19 provinsi. Virus PMK menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sebanyak 285.833 ekor hewan ditemukan terpapar, 92.237 ekor telah dinyatakan sembuh, dan 185.185 ekor masih dalam proses penyembuhan. Adapun 2.704 ekor terpaksa dipotong untuk menghindari penularan lebih lanjut dan 1.707 ekor lainnya ditemukan mati karena tertular PMK. Hingga kini, sebanyak 80.514 ekor hewan sudah divaksinasi guna memperkuat imunitas tubuhnya dan terhindar dari virus PMK.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menanggapi hal ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pada berbagai kesempatan mengatakan PMK ini dapat diatasi sehingga para peternak diharapkan untuk tidak panik. Sebagaimana telah tergambar jelas, tingkat kematian ternak dewasa yang ditimbulkan oleh PMK tergolong rendah, yaitu satu hingga tiga persen. Risiko kematian tinggi, hingga 50 persen, dialami oleh ternak muda. Tingkat kesembuhan dari PMK tinggi, mencapai 99 persen.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Pertamina: Konsumsi BBM di Bali Saat Libur Lebaran Naik

Banyak pakar kesehatan hewan juga berpendapat pada banyak kasus, hewan ternak yang tertular dapat sembuh dengan sendirinya. Untuk mendukung peternak dalam menghadapi krisis ini, pemerintah telah menganjurkan sejumlah tindakan antisipatif.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Jika hewan ternak telah tertular, maka peternak harus segera memisahkan ternak yang sakit. Setelah itu, peternak wajib membersihkan kandang dan seluruh peralatan yang dipakai dengan disinfektan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Peternak juga harus segera membatasi pergerakannya di area kandang karena ditakutkan dapat menjadi medium penularan virus. Langkah selanjutnya, para peternak harus menggenjot asupan makanan dengan pakan bergizi tinggi dan mengandung vitamin A, B dan C.

Berita Lainnya:
Telkomsel Luncurkan eSIM untuk Akses Jaringan Tanpa Kartu  

Jika ternyata ada hewan ternak yang sudah dalam kondisi terpapar parah, maka penyembelihan dapat dijadikan opsi untuk meminimalisir kerugian peternak. Bagi peternak yang hewan ternaknya tidak terjangkit, sebagai langkah pencegahan, peternak harus memberikan asupan vitamin dan mineral saat memberikan pakan kepada ternak.

Kebersihan kandang harus terus menerus dijaga, dibarengi dengan penyemprotan disinfektan secara rutin pada kandang dan pasar hewan terdekat. Peternak juga disarankan untuk tidak menambah jumlah ternak baru selama penyebaran virus PMK masih terjadi.

Sebagai langkah pamungkas, hewan ternak yang masih sehat harus divaksinasi demi meningkatkan imunitas tubuhnya

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi