Jumat, 03/05/2024 - 07:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNETTEKNOLOGI

Peretas Klaim Peroleh Data 1 Miliar Warga China

ADVERTISEMENTS

Jika klaim ini benar, maka akan menjadi pelanggaran data terbesar dalam sejarah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 SHANGHAI – Seorang peretas mengklaim telah mendapatkan informasi pribadi warga China berjumlah satu miliar dari polisi Shanghai. Menurut pakar teknologi, jika klaim tersebut benar akan menjadi salah satu pelanggaran data terbesar dalam sejarah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dalam postingannya di Breach Forums pada pekan lalu, pengguna internet anonim yang dikenal sebagai “ChinaDan” menawarkan lebih dari 23 terabyte data untuk 10 bitcoin yang setara dengan sekitar 200 dolar AS. “Pada tahun 2022, database Shanghai National Police (SHGA) bocor. Database tersebut berisi banyak informasi tentang miliaran warga China. Basis data informasi termasuk nama, alamat, tempat lahir, nomor identitas, nomor ponsel, dan riwayat kejahatan,” tulis postingan itu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Xiaomi Hadirkan Redmi Note 13 Series Varian Baru
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Namun, sampai saat ini belum ada penjelasan mengenai keaslian klaim dari postingan itu. Pemerintah Shanghai dan departemen kepolisian tidak menanggapi permintaan komentar.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Postingan ChinaDan menjadi viral dan tersebar secara luas di platform media sosial Weibo dan WeChat China selama akhir pekan. Banyak pengguna yang khawatir bahwa postingan itu bisa menjadi kenyataan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
INI Isi Chat Cabul Interviewers CV kepada Pencaker di LinkedIn, Sampai Tanyakan Hal Tak Senonoh Seperti...


Kepala penelitian kebijakan teknologi di konsultan yang berbasis di Beijing, Trivium China, Kendra Schaefer, mengatakan jika materi yang diklaim peretas berasal dari Kementerian Keamanan Publik, itu akan membuat kondisi kian memburuk. “Yang paling jelas itu akan menjadi salah satu pelanggaran terbesar dan terburuk dalam sejarah,” kata Schaefer.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Klaim peretasan datang ketika China telah berjanji untuk meningkatkan perlindungan privasi data pengguna online. Pemerintah menginstruksikan raksasa teknologinya untuk memastikan penyimpanan yang lebih aman setelah keluhan publik soal salah urus dan penyalahgunaan. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi