Kamis, 09/05/2024 - 00:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Berkumpul di Salihara, Sejumah Tokoh Peringati 40 Hari Buya Syafii Maarif

ADVERTISEMENTS

Maarif Institute menggelar diskusi mengangkat keteladanan Buya Syafii Maarif

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA –  Kisah perjalanan hidup dan pemikiran cendikiawan Muslim yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau yang lebih dikenal dengan Buya Syafii kembali didiskusikan di Salihara Art Center, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Acara yang digelar berkat kerjasama Maarif Institute dengan Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) ini, dalam rangka memperingati 40 hari wafatnya Buya Syafii. Agenda Syafii Maarif Memorial Lecture ini bertajuk “Pancasila dalam Tindakan: Mengenang Buya Syafii Maarif, Guru Kemanusiaan Penjaga Panggung Kebhinekaan”.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Kegiatan ini didukung Komunitas Salihara dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dimana tujuan Syafii Maarif Memorial Lecture ini untuk terus menghidupkan dan mengembangkan pikiran sang guru bangsa. Kegiatan diawali dengan pidato kebudayaan disampaikan oleh guru besar UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dan Anggota Dewan Pengarah BPIP, Prof M Amin Abdullah. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Dalam pemaparannya, Amin menyatakan Buya dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana dan bersahaja. Menurut Amin, Buya merasakan dan menghayati benar penderitaan rakyat. Buya juga meyakini Islam sebagai pedoman etika dan petunjuk hidup dengan sepenuh hati, namun tanpa kehilangan rasa hormat kepada pemeluk agama lain yang berbeda. “Pluralis-inklusif, non-diskriminatif. Cendekiawan- intelektual-ulama berwawasan luas dan terbuka,” jelas Amin. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Refly Harun Bilang Pernyataan Empat Menteri soal Penyaluran Bansos selama Pemilu 2024 adalah Penipuan


Menurut Amin, Buya sangat mencintai Indonesia tanpa reserve. Tapi ketika para penyelenggara negara terjebak dalam kubangan lumpur KKN, dia tidak segan-segan teriak keras melontarkan kritik: “Jangan memuja-memuja Pancasila, tetapi mengkhianatinya dalam praktik kehidupan sehari-hari” dengan berbuat KKN sesuka hati. “Buya gemas dan sedih sekali melihat jurang antara kaya dan miskin di tanah air masih sangat tajam,” ujar Amin.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Buya Syafii menyatakan dari 5 sila dalam Pancasila, sila ke-5 yang paling tertinggal di buritan peradaban. Sila ke-5 disebut sebagai “yatim piatu” dan paling terlantar. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Amin juga menyoroti sikap Buya ketika melihat gelagat Front Pembela Islam (FPI) semakin ganas dan menjadi-jadi karena pemerintah tidak mengambil sikap yang tegas. Buya mengeluarkan pernyataan yang sangat berani bahwa FPI dan sejenisnya adalah ‘Preman Berjubah’. 

Berita Lainnya:
IPW: Tidak Mungkin Brigadir Ridhal Kawal Pengusaha Tanpa Diketahui Pimpinan


“Dengan kritik dan pernyataan-pernyataan seperti itu Buya tidak gentar untuk dikucilkan oleh warga masyarakat Muslim,” kata Amin. 


Selain Amin Abdullah, acara Syafii Maarif Memorial Lecture ini juga menghadirkan perwakilan empat lembaga, yakni Maarif Institute, Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Komunitas Salihara, dan BPIP.


Direktur Eksekutif Maarif Institute, Abd Rohim Ghazali, menyatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengapresiasi pikiran dan sumbangan Buya. Sekaligus ikut menyebarkan lebih luas lagi nilai-nilai yang dipegang Buya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 


Sementara itu, Ketua PIS, Ade Armando, menyatakan Buya adalah salah satu manusia terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Gagasan dan teladannya sangat penting untuk terus dipelajari, mengingat Indonesia masih sering didera persoalan intoleransi dan ketimpangan sosial. 


Buya Syafii Maarif telah mendahului kita pada Jumat, 27 Mei 2022. Selama hidupnya, Buya dikenal sebagai guru bangsa dengan kepribadian yang humanis dan sejarawan yang kritis. Pemikiran-pemikirannya tentang isu-isu keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan mengetuk hati dan pikiran anak-anak muda berbagai agama, pemikiran, dan etnis.    


 


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi