Rabu, 01/05/2024 - 06:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Transplantasi Rahim Bantu Perempuan AS Miliki Momongan, Amankah Prosedurnya?

ADVERTISEMENTS

Dua pertiga dari rahim yang ditransplantasikan berasal dari donor hidup.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Dalam periode 2016-2021, ada 33 perempuan Amerika Serikat yang menerima rahim lewat prosedur transplantasi. Sebanyak 58 persen atau 19 perempuan yang menjalani cangkok rahim berhasil hamil dan melahirkan total 21 bayi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Transplantasi rahim perlu dipandang sebagai realitas klinis di AS,” jelas tim peneliti melalui studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Surgery, seperti dilansir Fox News, Kamis (7/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Minum Alkohol Meski Sedikit Tetap Berisiko Bagi Pertumbuhan Janin
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Seluruh perempuan dalam studi ini memiliki masalah ketidaksuburan absolut yang dipengaruhi oleh faktor rahim. Artinya, mereka memiliki kondisi lahir tanpa rahim atau telah menjalani prosedur pengangkatan rahim.

ADVERTISEMENTS

Sebanyak dua pertiga dari rahim yang didonorkan berasal dari donor hidup. Hampir satu dari empat pendonor mengalami komplikasi dari operasi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Mengurangi risiko pada pendonor hidup harus menjadi tujuan,” kata Dr Rachel Forbes dan Seth Karp dari Vanderbilt University.

Berita Lainnya:
Cerita Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Kereta saat Lebaran

Pada sebanyak 74 penerima donor, rahim mereka masih berfungsi setelah satu tahun transplantasi dilakukan. Semua bayi dilahirkan melalui prosedur bedah caesar. Operasi ini umumnya dilakukan sekitar 14 bulan setelah transplantasi dilakukan.

Lebih dari setengah bayi dilahirkan pada usia kehamilan di atas 36 pekan. Setelah para penerima donor melahirkan, rahim yang dicangkokkan akan kembali diangkat. Hal ini dilakukan untuk menghindari penggunaan obat imunosupresan seumur hidup.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi