Selasa, 07/05/2024 - 01:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Permintaan Tinggi, Penerbitan Baru Sukuk Terus Meningkat

ADVERTISEMENTS

Penerbitan sukuk sempat menurun pada 2020 akibat pandemi Covid-19

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA —  Penerbitan sukuk di Indonesia menunjukkan tren yang positif beberapa tahun terakhir. PT pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengatakan tren tersebut utamanya didorong oleh faktor permintaan yang tinggi dari investor.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Penerbitan sukuk sangat didorong oleh demand,” kata Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra dalam acara Media Forum Pefindo yang digelar secara virtual pada Jumat (8/7).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Berdasarkan catatan Pefindo, penerbitan baru sukuk mengalami peningkatan sejak 2018 yang tumbuh 42,4 persen dari 2017 menjadi Rp 10 triliun. Kenaikan terus berlanjut pada 2019 sebesar 66,4 persen menjadi Rp 16,6 triliun.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Wapres Sebut Ada Empat Fokus Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah 


Pada 2020, penerbitan sukuk sempat turun drastis hingga 52,5 persen menjadi Rp 7,9 triliun di tengah pandemi Covid-19. Meski demikian, penerbitan kembali meningkat signifikan pada 2021 sebesar 71 persen menjadi Rp 13,5 triliun. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Sementara pada semester I 2022, penerbitan baru sukuk telah mencapai Rp6,7 triliun. Ke depan, Salyadi mengatakan, penerbitan sukuk masih akan sangat bergantung pada permintaan investor.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Pada dasarnya return yang ditawarkan sukuk dengan obligasi konvensional hampir sama, sehingga penerbitan sukuk akan sangar bergantung pada demand-nya,” terang Salyadi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Sejauh ini, Salyadi melihat, investor institusi untuk sukuk mulai bertambah seperti Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan beberapa bank syariah.

Berita Lainnya:
Pakar: Indonesia Perlu Maksimalkan Produksi Pangan yang Sesuai


Selanjutnya, peluncuran produk-produk reksa dana syariah juga dapat menjadi katalis positif perembangan sukuk. Reksa dana syariah yang menggunakan sukuk sebagai underliying aset akan memicu penerbitan sukuk.


Adapun outstanding sukuk juga mengalami kenaikan setiap tahunnya sejak 2017. Peningkatan paling signifikan terjadi pada 2019 yang mencapai 50,7 persen menjadi Rp 35,1 triliun.


Kenaikan outstanding sukuk terus berlanjut hingga tahun lalu yang telah mencapai Rp 43,6 triliun. Sementara pada semester I 2022, outstandig sukuk telah menyentuh angka Rp 48,1 triliun.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi