Senin, 06/05/2024 - 10:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Gejala Covid-19 Ini Paling Banyak Dikeluhkan Orang yang Sudah Divaksinasi Lengkap

ADVERTISEMENTS

Orang yang sudah divaksinasi Covid-19 lengkap masih bisa terinfeksi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Individu yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 cenderung lebih terlindungi dari risiko Covid-19 bergejala berat. Meski begitu, mereka tetap bisa terkena Covid-19 dan mengalami beberapa gejala yang relatif ringan. Seperti apa gejalanya?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurut ZOE Health Study, ada beberapa gejala Covid-19 yang cukup sering dialami oleh individu dengan riwayat vaksinasi Covid-19 lengkap atau dua dosis. Salah satu dari gejala tersebut adalah bersin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Bila Anda sudah divaksinasi dan mulai sering bersin tanpa sebab yang jelas, Anda perlu melakukan tes Covid-19,” ungkap tim peneliti ZOE, seperti dilansir Express, Jumat (8/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Tes Covid-19 menjadi sangat penting, khususnya bagi individu bergejala yang hidup atau bekerja secara dekat dengan orang-orang berisiko. Misalnya, orang-orang yang memiliki komorbid, lansia, atau ibu hamil.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain bersin, ada empat gejala lain yang kerap dialami oleh pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi. Keempat gejala tersebut adalah hidung beringus, sakit kepala, nyeri tenggorokan, dan batuk terus-menerus.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Terima Kunjungan Penasehat Politik Kedubes Inggris, Pj Gubernur Jamin Aceh Aman

ZOE Health Study menggunakan data yang terhimpun dari aplikasi ZOE. Aplikasi ini digunakan oleh warga Inggris untuk melaporkan gejala yang mereka alami selama terkena Covid-19.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Inggris merupakan salah satu negara di dunia dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang cukup baik. Seperti dilansir BBC, sekitar 92 persen warga Inggris berusia di atas 12 tahun sudah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19.


Selain itu, sebanyak 85 persen dari kelompok usia tersebut sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Cakupan vaksinasi yang cukup tinggi ini tampak berperan dalam menurunkan kasus gejala berat Covid-19 yang muncul di Inggris belakangan ini.


Menurut tim peneliti, laporan gejala yang diterima oleh aplikasi ZOE mengindikasikan bahwa tingkat keparahan Covid-19 mulai menurun dan masa pemulihan penyakit tersebut juga semakin singkat. Selain itu, data juga menunjukkan bahwa hanya satu dari 21 pasien Covid-19 di Inggris yang menunjukkan gejala Covid-19.

Menurut data ZOE Health Study, penambahan kasus Covid-19 harian di Inggris saat ini mencapai 285 ribu kasus. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 27 persen dibandingkan rata-rata penambahan kasus harian di pekan sebelumnya, yaitu 225 ribu kasus.

Berita Lainnya:
Suprianto Digadang-gadang Maju Pilkada Aceh Tamiang 2024

“Data ZOE Health study kami menunjukkan bahwa saat ini Inggris sedang dalam gelombang baru Covid-19 yang dalam waktu dekat akan mendapati lebih dari 300.000 penambahan kasus baru harian,” jelas scientific co-founder ZOE, Profesor Tim Spector.

Menurut Prof Spector, peningkatan kasus Covid-19 yang saat ini melanda Inggris didorong oleh subvarian omicron BA.5. Varian BA.5 saat ini mendominasi kasus-kasus Covid-19 di negara tersebut.

“Varian ini sangat jago dalam meloloskan diri dari imun, menyebabkan peningkatan reinfeksi pada orang-orang meski sudah divaksinasi atau memiliki imunitas alami (dari riwayat infeksi Covid-19 terdahulu),” kata Prof Spector.

Menurut Prof Spector, tren peningkatan kasus Covid-19 di Inggris paling banyak terlihat pada beberapa pekan terakhir. Hal ini dinilai berkaitan dengan adanya sejumlah penyelenggaraan festival yang memungkinkan banyak orang berkerumun.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi