Jumat, 26/04/2024 - 16:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Ikappi: Pemerintah Gagal Jaga Stabilitas Harga Pangan di Idul Adha

ADVERTISEMENTS

Sudah hampir sebulan komoditas cabai masih dalam situasi harga yang tinggi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai, pemerintah khususnya Kementrian Perdagangan dan Kementrian Pertanian gagal menjaga stabilitas pangan di hari Raya Idul Adha.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri, menuturkan, sudah hampir sebulan komoditas cabai masih dalam situasi harga yang tinggi. Cabai rawit merah bahkan tembus hingga Rp 130 ribu per kg. Termasuk, komoditas bawang merah yang telah tembus hingga Rp 75 ribu per kg.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Elnusa Lakukan Survei Seismik di Maluku


“Ini bukti bahwa tidak ada upaya kongkrit dari pemerintah dalam hal ini Kementrian Perdagangan dan Kementrian Pertanian dalam menjaga stabilitas pangan menjelang dan sesudah Idul Adha,” kata Mansuri dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (12/7/2022).

ADVERTISEMENTS


Ikappi menilai, dua komoditas tersebut tidak mendapatkan sentuhan optimal dari pemerintah. Pihaknya selalu mengingatkan pemerintah sejak beberapa bulan yang lalu, namun upaya stabilisasi harga tak kunjung membuahkan hasil.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Mansuri menambahkan, selain cabai dan bawang merah, komoditas pangan lain yang cukup rentan mengalami lonjakan harga seperti tomat, kentang, sayur, hingga ayam ras. “Komoditas pangan ini serasa tidak mendapat sentuhan dan tidak terjaga oleh kementerian terkait,” ujar dia.

Berita Lainnya:
Harga Bawang Merah di Bengkulu Tembus Rp100 Ribu per Kg


Ikappi pun meminta kepada semua pihak untuk fokus pada beberapa komoditas pangan tersebut. “Tidak hanya minyak goreng yang diurus tetapi komuditas lain juga harus mendapatkan perhatian khusus, banyak konsumen dan pedagang menjerit karena harganya yang terlalu tinggi,” katanya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi