Minggu, 05/05/2024 - 07:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

IN-DEPTH

Tonggak Capaian Fatayat NU 5 Tahun Mendatang, Refleksi Kongres 2022 

ADVERTISEMENTS

Fatayat NU mempunyai tanggung jawab dan peran besar turut berdayakan perempuan

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Penulis:Ai Maryati Sholihah, Wakil Sekjend Fatayat NU 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Salah satu capaian kesejahteraan sebuah bangsa sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang diukur melalui indeks pembangunan manusia maupun pembangunan gender (persamaan laki-laki dan perempuan). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Hingga saat ini IPM Indonesia masih dalam rerata 71 persen di bawah IPM laki-laki 75 persen dan IPM perempuan menduduki 69 persen.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Hal tersebut menunjukkan perlu kerja keras dan kerja cerdas bangsa ini dalam menggapai peningkatan kualitas hidup. Sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi menjadi faktor yang menempatkan pencapaian tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Bagaimana dengan pemberdayaan gender? Yang mampu mempersempit jurang kesenjangan laki-laki dan perempuan pada peran aktif dalam dunia politik, pengambilan keputusan dan ekonomi. Perempuan dalam panggung parlemen pada 2019 masih menempati 118 dari 575 anggota DPR RI.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Masa yang mengalami percepatan perubahan sosio kultur, dari manual ke mekanik, dari konvensional ke virtual dan era keterbukaan informasi publik, ranah pemberdayaan masyarakat sipil tetap menjadi kepentingan strategis dalam mengawal perubahan tersebut. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Peruri Bakal Luncurkan SuperApps Pemerintah Bulan Depan


Masyarakat sipil memiliki infra dan suprastruktur yang berhasil membendung ancaman, hambatan dan tantangan berputarnya roda kehidupan, sosial politik, kepemimpinan, dan peradaban secara apik. 


Salah satunya adalah penempatan nilai-nilai luhur sebagai sesuatu yang diyakini dapat memandu, mengarahkan dan menjadi pedoman dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. 


Untuk itu masyarakat sipil yang bergerak dalam keislaman yakni Nahdlatul Ulama merupakan penentu yang menjawab tantangan zaman dalam derasnya perubahan-perubahan tersebut. 


Islam ahlussunah waljamaah menjadi sentra peradaban dunia yang mampu membendung ancaman terhadap ketahanan NKRI dan Bhineka tunggal ika di Indonesia.


Salah satu badan otonom yang diyakini mampu membangun landasan peradaban perempuan di dunia, nasional dan internasional yang bersumber dari NU adalah Fatayat Nahdlatul Ulama yang memiliki komunitas khusus, unik dan berkarakter menjadi sebuah pertaruhan nilai dan gagasan dalam meracik Islam aswaja menjadi dasar perjuangan gerakan perempuan.


Infiltrasi nilai aswaja dengan feminism serta mainstreaming gender gerakan perempuan nasional akan melahirkan sebuah tata nilai baru untuk menjawab problematika perempuan Indonesia. 


Dalam dimensi kebangsaaan, dua nilai fundamental keormasan dan gerakan perempuan Islam menjadi jawaban atas keresahan berbagai kelompok menjawab tantangan kesejanteraan perempuan yang masih banyak tidak mampu terjawab diakibatkan cara berpikir kebangsaan yang parsial, dan tidak menempatkan kepentingan berbangsa menjadi kedudukan paling utama sehingga gerakan perempuan terkesan serpihan tanpa mengakomodasi nilai perjuangan kebangsaan yang inklusif, moderat, dan berlandaskan nilai-nilai ke-Indonesiaan.

Berita Lainnya:
MPR: UMKM dan Potensi Desa Harus Bersinergi untuk Akselerasi Ekonomi


Dengan demikian diperlukan strategi nasional dalam menjaring tokoh-tokoh pemudi yang siap berkiprah dalam menentukan masa depan kepemimpinan yang bersumber dari masyarakat sipil perempuan yakni perempuan nahliyin dalam Fatayat NU. 


Kongres Fatayat NU 2022 pada 14 Juli-17 Juli ini merupakan tonggak konsolidasi nasional dalam mewujudkan pertarungan nilai, gagasan dan kepemimpinan dalam mengakomodasi beragam potensi perempuan NU sebagai symbol masyarakat sipil dan visi kepemimpinan Ketua Umum. 


Sehingga akan lahir pemimpin perempuan muda NU yang moderat, cakap, inklusif dan berdaya saing tinggi.


Pertaruhan nilai-nilai tersebut memposisikan Fatayat NU bukan bekerja pada satu kepentingan politik tertentu maupun partai politik tertentu, melainkan berkomitmen kuat terhadap keumatan, kebangsaan dan tegaknya demokrasi di Indonesia.    

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi