Rabu, 22/05/2024 - 04:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Menlu Inggris: Permukiman Ilegal Israel Jadi Batu Sandungan Penyelesaian Konflik

Aktivis sayap kanan Israel dari Gerakan Pemukiman Nachala mendirikan bangunan sementara sebagai bagian dari protes yang menyerukan pendirian pemukiman Yahudi baru di Tepi Barat yang diduduki, di Habima Square di Tel Aviv, 12 Juli 2022. Mahkamah Agung Israel pada hari Rabu 27 Juli 2022, telah membuka jalan bagi penduduk pos terdepan permukiman Yahudi Tepi Barat Mitzpe Kramim untuk tetap tinggal di rumah mereka, membatalkan perintah penggusuran sebelumnya yang menetapkan bahwa tanah tersebut telah dibeli secara ilegal. Warga Palestina khawatir ini bisa menjadi preseden untuk perselisihan di masa depan atas permukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah Palestina milik pribadi.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
Israel Terkejut, Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Otoritas Zionis Merasa Kecolongan?

LONDON — Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menegaskan bahwa permukiman ilegal yang didirikan Israel di Tepi Barat merupakan batu sandungan dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina dan terwujudnya negara Palestina. Ia mengatakan, pemukiman ilegal tersebut berdampak buruk terhadap kelangsungan negara Palestina.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat, secara teknis, menyebabkan semakin sulitnya negara Palestina terwujud, dan kita harus pikirkan hal ini,” ucap Cameron dalam sebuah sesi sidang komite hubungan internasional dan pertahanan majelis tinggi Parlemen Inggris, Dewan Bangsawan (House of Lords) pada Selasa (30/4/2024).

Berita Lainnya:
China dan Spanyol Pererat Hubungan Lewat Konservasi Panda

Hal tersebut disampaikannya untuk menanggapi pertanyaan mengenai laporan komite majelis tinggi tersebut yang dikeluarkan tujuh tahun lalu terkait kemungkinan terwujudnya solusi dua negara “semakin mustahil dilaksanakan” dan tidak lagi layak untuk kedua pihak berkonflik. Cameron juga mengatakan, meski pengakuan internasional penting dan memberi harapan kepada rakyat Palestina, aspek-aspek lain yang membuat negara Palestina dapat berdiri juga harus diperhatikan.

“Kita perlu memerhatikan hal-hal yang menjadi unsur terbentuknya negara, yang termasuk pemerintah dan kemampuan memerintahnya,” ucap Cameron.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

sumber : Antara, Anadolu

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi