Rabu, 08/05/2024 - 09:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BKF: Risiko Resesi RI Kecil karena Fundamental Ekonomi Sehat

ADVERTISEMENTS

Pemerintah akan terus memitigasi berbagai risiko resesi yang ada.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan hasil survei Bloomberg menunjukkan bahwa risiko resesi Indonesia sangat kecil, yang menggambarkan fundamental ekonomi domestik sehat.”Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara dengan fundamental ekonomi yang sangat berdaya tahan di tengah risiko global yang masih eskalatif,” ucap Febrio dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (15/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dengan demikian, ia menegaskan pemerintah akan terus memitigasi berbagai risiko yang ada, serta memastikan perkembangan positif ekonomi domestik dan kesejahteraan masyarakat akan terus terjaga dan semakin baik.Adapun probabilitas resesi untuk Indonesia pada survei Bloomberg sangat kecil, hanya tiga persen. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Hadapi Ketidakpastian, Hippindo Fokus Tumbuhkan Perdagangan Dalam Negeri
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Tingkat probabilitas resesi Indonesia lebih rendah dibanding negara ASEAN lainnya, seperti Filipina (8 persen), Thailand (10 persen), Vietnam (10 persen), dan Malaysia (13 persen). Indonesia juga jauh lebih berdaya tahan dibanding negara-negara sejawat di kawasan Asia pasifik dengan probabilitas resesi tertinggi, yakni Sri Lanka (85 persen), Selandia Baru (33 persen), Korea Selatan (25 persen), Jepang (25 persen), dan China (20 persen).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Oleh karenanya, Febrio menuturkan survei ini kembali menggarisbawahi kuatnya daya tahan ekonomi Indonesia di tengah gejolak global.Berbagai indikator ekonomi Indonesia menunjukkan bahwa momentum pemulihan ekonomi terus menunjukkan penguatan dan masih terjaganya stabilitas domestik.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A CP 201 Capai 75,83 Persen  


Sejak 2021, Indonesia sudah berhasil mengembalikan level output ekonomi ke tingkat sebelum pandemi dan terus menguat di tahun 2022.Tingkat inflasi yang moderat dan keseimbangan eksternal ekonomi yang sehat juga menjadi penopang kekuatan ekonomi Indonesia di tengah meningkatnya tantangan ekonomi global.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Selain itu, pengelolaan kebijakan fiskal yang hati-hati dan terus menguat, sambung dia, menjadi jangkar bagi stabilitas ekonomi nasional.”Kinerja fiskal kita memiliki peran krusial dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi berbagai tantangan global yang multidimensional. Pemulihan ekonomi dan konsolidasi fiskal ke depan diharapkan terus mempertahankan kinerja yang baik dan menopang resiliensi ekonomi ini,” ungkapnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi